Pencekalan Yaqut dan dua nama lain menandai bab baru dari penyelidikan ini. Publik tentu menunggu, apakah ini hanya sekadar episode pembuka, atau akan ada plot twist besar layaknya serial drama politik yang sering tayang di layar kaca.
KPK jelas ingin memberi sinyal bahwa siapa pun bisa diminta berhenti sementara dari jadwal keliling dunia, demi urusan hukum. Publik pun berharap, kali ini ending-nya tidak seperti sinetron yang menggantung. Soalnya, kasus-kasus besar di negeri ini kadang berakhir dengan kalimat klise: “Karena tidak cukup bukti…”
Sampai saat itu tiba, Yaqut akan tetap berada di tanah air. Mungkin hanya agenda dalam negeri yang penuh dengan pertemuan pengacara, pemeriksaan saksi, dan lalau beruntung waktu santai untuk menikmati kopi hitam di teras rumah.
Baca Juga:Menag: Saudi Rencana Hapus Kuota Haji, Mina Bakal Dibangun 8 Lantai!Kuota Haji 2026 Keluar 10 Juli, Calon Jamaah Siap-Siap!
Bagi sebagian orang, enam bulan itu sebentar. Tapi bagi orang yang sedang dicekal, itu bisa terasa seperti liburan panjang tanpa destinasi. Dan bagi KPK, enam bulan ini adalah kesempatan emas untuk membuktikan bahwa mereka bukan hanya pandai membuat headline, tapi juga menuntaskan kasus hingga tuntas.
Untuk sementara, salah satu perjalanan yang akan ditempuh Yaqut adalah perjalanan dari rumah ke gedung KPK dan kembali lagi.