Cara Nonton Monza Vs Inter! Simpan Lautaro dan Thuram, Beri Kesempatan Striker Muda Inter!

Pemain Inter
Para pemain inter sedang berlatih Foto : inter Ig
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Cristian Chivu sepertinya sedang bereksperimen. Bukannya menurunkan kekuatan penuh, pelatih Internazionale justru memilih memarkir para bintang mahalnya di pinggir lapangan. Bukan karena cedera, bukan pula karena skorsing, melainkan demi alasan yang terdengar manis: “rotasi” dan “memberi jam terbang pemain muda.” Entah ini strategi brilian atau sekadar uji coba yang nekat.

Monza dan Inter jelas berada di galaksi yang berbeda. Inter datang dengan label klub raksasa Serie A, finalis Liga Champions 2024/2025, dan reputasi sebagai salah satu kekuatan elit sepak bola dunia. Monza? Mereka masih berkutat di Serie B, berusaha memanjat tangga kasta tertinggi Italia sambil menghindari jebakan degradasi.

Nama-nama besar seperti Marcus Thuram dan Lautaro Martínez? Disimpan rapi. Mungkin un menghindari risiko cedera, atau mungkin saja karena lawannya dianggap terlalu ringan untuk membuang keringat para bintang tersebut. Sebagai gantinya, Inter mengandalkan dua ujung tombak muda: Bony yang baru berusia 21 tahun, dan Esposito yang masih 20 tahun. Pemain-pemain ini jelas belum teruji di panggung besar, dan malam ini mereka akan dilempar langsung ke kandang lawan layaknya gladiator muda di arena.

Baca Juga:Jangan Lewatkan! AC Monza vs Inter Milan: Jadwal, Line-up, Prediksi Skor, H2H, dan Link Live Streaming nya!Gegara Nomor Punggung! Internal Real Madrid Kini Memanas! Bakal Ada Kejutan!

Menariknya, meskipun lini depan diisi pemain segar, Chivu tetap mempercayakan lini tengah kepada Henrikh Mkhitaryan yang sudah berumur 36 tahun. Mungkin agar ada “pengawas” yang bisa mengarahkan bocah-bocah di depan, atau sekadar untuk memastikan operan tidak berakhir di tribun penonton.

Di lini belakang, duet veteran Stefan de Vrij (33 tahun) dan Matteo Darmian (35 tahun) masih dipercaya menjaga gawang Inter. Keduanya mungkin tidak lagi berlari secepat kilat, tapi pengalaman mereka adalah modal berharga. Lagi pula, melawan tim Serie B, tenaga muda bukanlah satu-satunya kunci otak dan insting bertahan kadang lebih mematikan.

Bagi Monza, pertandingan ini ibarat kesempatan emas untuk menguji sejauh mana mereka bisa menahan serangan tim elit, meski versi “setengah tenaga.” Jika berhasil mencuri hasil positif, itu akan menjadi headline manis. Tapi jika kalah telak, yah… siapa juga yang kaget?

0 Komentar