RADARCIREBON.TV – Pertandingan Persib Bandung kontra Manila Digger di babak play-off ACL Two 2025/26, Rabu (13/8) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), awalnya terlihat seperti duel klub Indonesia melawan klub Filipina. Tapi kalau dilihat dari komposisi pemain, ini malah lebih mirip laga internasional Brazil vs Gambia yang kebetulan numpang pakai jersey klub.
Persib, dengan percaya diri tingkat dewa, menurunkan empat pemain Brazil di starter. Ada Berguinho, Julio Cesar, Uilliam, dan Willian. Empat-empatnya siap membombardir pertahanan lawan dengan gaya samba. Aroma Brazil di lapangan GBLA pun dijamin lebih kental daripada aroma jagung bakar di luar stadion.
Di sisi lain, Manila Digger tak mau kalah pamer pasukan asing. Enam pemain Gambia langsung diturunkan sejak menit awal: Ceesay, Gai PO, Joof M, Maneh M, Sambou D, dan Touray B. Kalau ini di-turnamen internasional, bendera Gambia pasti sudah berkibar di pinggir lapangan.
Baca Juga:Persib vs Manila Digger: Duel Rp92 Miliar Lawan Rp22 Miliar, Tebak Siapa yang Menang?Cara Nonton Final Supercup, Tottenham vs PSG! Susunan Pemain, Kick Off dan Misi Berat Tottenham
Hasilnya? Pertarungan ini bukan cuma soal siapa yang lebih baik antara Persib dan Manila Digger, tapi juga gengsi antara Brazil dan Gambia. Bedanya, Brazil punya sejarah sepak bola yang bikin iri, sementara Gambia… yah, mungkin lebih dikenal karena nama mereka sering muncul di kualifikasi Piala Afrika.
Dari kubu Maung Bandung, Teja Paku Alam tetap dipercaya mengawal gawang. Di depannya ada Marc Klok, Beckham Putra Nugraha, dan Kakang Rudianto, pemain berlabel Timnas Indonesia yang kali ini tugasnya menjaga keseimbangan antara pemain lokal dan “pasukan ekspor”.
Sisanya, Persib menurunkan Lucho dan Patricio Matricardi dari Argentina, serta Frans Putros dari Timnas Irak. Lengkap sudah, Persib jadi tim multinasional yang kalau rapat taktik mungkin butuh penerjemah tiga bahasa sekaligus.
Manila Digger sendiri datang dengan misi “bikin kejutan”. Walau asalnya dari Filipina, negara yang sepak bolanya masih kalah pamor dari basket mereka percaya diri dengan tenaga Afrika yang terkenal cepat dan kuat.
Apalagi, enam pemain Gambia di starter mereka seperti membawa aura kecepatan dan stamina tinggi yang bisa bikin bek lawan ngos-ngosan.