Secara teknis, Persib jelas lebih diunggulkan. Harga skuad mereka saja jauh di atas Manila Digger. Tapi sepak bola tak selalu soal harga kadang tim murah bisa bikin tim mahal terlihat seperti klub amatir. Apalagi kalau pemain bintangnya sedang asyik pamer skill tapi lupa kalau pertandingan tujuannya menang, bukan jadi konten Instagram.
Pertandingan ini juga jadi ajang uji mental. Persib tak boleh hanya mengandalkan nama besar dan koleksi pemain asing mahal. Manila Digger pun tak bisa sekadar mengandalkan kecepatan ala Afrika. Di lapangan, yang bertahan 90 menit adalah yang disiplin, bukan yang sekadar tampil gagah di sesi foto sebelum kick-off.
Apapun hasilnya nanti, duel ini akan tercatat sebagai laga unik: pertandingan antar klub Asia Tenggara yang entah bagaimana berubah jadi Brazil vs Gambia di atas rumput GBLA. Kalau mau adil, mungkin penonton juga harus bawa bendera dua negara itu biar sekalian meriah. Dan kalau ada yang tanya, “Siapa yang menang?” jawab saja, “Yang paling banyak bikin lawan frustrasi.”