RADARCIREBON.TV – Kalau ini pertandingan sepak bola murni di atas rumput hijau, Manila Digger masih punya sedikit harapan. Tapi kalau yang diadu adalah angka di bursa pasar pemain, maka maaf saja, duel Persib Bandung melawan klub asal Filipina ini sudah selesai bahkan sebelum wasit meniup peluit pertama.
Data resmi Transfermarkt membuat segalanya tampak seperti lelucon. Persib Bandung, raksasa biru dari Tanah Pasundan, memiliki total valuasi skuad yang menginjak Rp92,73 miliar. Angka itu bukan cuma tinggi, tapi seperti menara yang menjulang di tengah kampung nelayan. Bandingkan dengan Manila Digger yang hanya berharga Rp22,94 miliar. Ya, tidak salah baca: harganya hanya seperempat dari Persib.
Bahkan kalau seluruh pemain Manila Digger digabung jadi satu, nilainya masih kalah dengan hanya empat pemain teratas di Persib. Ironisnya, jumlah itu pun belum cukup untuk menebus seluruh lini depan Maung Bandung.
Baca Juga:100% Gratis! Cara Nonton Live Persib Vs Manila Digger Gratis Tanpa Berlanggan ApapunPanduan Lengkap Penukaran E-Ticket PERSIB vs Manila Digger di Play-off AFC Champions League 2025
Di Persib, pemain termahal adalah Patricio Matricardi. Bek jangkung asal Argentina ini dihargai Rp6,9 miliar. Di sisi lain, pemain termurah Persib adalah Ahmad Jufriyanto, bek senior berusia 38 tahun yang kini lebih sering menjadi mentor di pinggir lapangan ketimbang starter. Nilainya “hanya” Rp173 juta, angka yang sama persis dengan pemain termurah Manila Digger: Daniel Ashley. Bedanya? Jupe adalah legenda hidup sepak bola Indonesia, sementara Ashley… ya, kita harus buka Google dulu untuk tahu dia bermain di posisi apa.
Pemain termahal Manila Digger, Modou Maneh, dihargai Rp3,04 miliar. Angka yang, di mata Persib, setara dengan harga satu pintu gerbang GBLA kalau dihias lampu LED.
Persib memang bukan klub sembarangan. Ini tim yang terbiasa belanja pemain seperti ibu-ibu belanja di pasar: ambil yang segar, mahal, dan tidak ragu menawar tinggi. Maung Bandung punya kombinasi maut antara bintang asing papan atas dan pemain lokal berlabel timnas. Sementara itu, Manila Digger terlihat seperti tim yang lebih cocok main di liga komunitas, hanya saja mereka punya paspor internasional.
Atmosfer GBLA nanti malam dipastikan menjadi ladang pembantaian yang penuh sorak-sorai. Persib bukan hanya unggul di kualitas individu, tapi juga mental, pengalaman, dan dukungan suporter. Dengan harga skuad empat kali lipat dari lawannya, Maung Bandung seperti membawa pedang samurai ke medan pertempuran melawan lawan yang hanya memegang sendok plastik.