RADARCIREBON.TV – Pertandingan antara Real Madrid dan WSG Tirol ini ibarat menonton duel antara kapal induk nuklir dengan perahu nelayan bermesin tempel.
Di satu sisi, Los Blancos datang dengan skuad yang nilainya mencapai £771,9 juta. Di sisi lain, WSG Tirol mencoba bertahan dengan pasukan yang seluruh harganya bahkan tak cukup untuk membeli pemain cadangan Madrid.
Pemain termahal WSG Tirol adalah V Muller, dibanderol £645 ribu. Ya, itu bukan salah ketik. Itu bahkan belum cukup untuk membayar setengah gaji mingguan Kylian Mbappé. Jika seluruh skuad WSG Tirol dijual, totalnya hanya £3,5 juta, jumlah yang masih ngos-ngosan untuk menebus Dani Ceballos, pemain “termurah” di line-up Madrid, yang nilainya £10,5 juta.
Baca Juga:WSG Tirol Vs Real Madrid Tayang di TV Ini Sebentar Lagi! Xabi Turunkan Pemain Inti! Prediksi Cetak 4 Gol!Fans Kaget! Real Madrid Hanya Pilih WSG Tirol Jadi Satu-satunya Lawan Pramusim 2025: Strategi atau Blunder?
Selisih nilai ini begitu ekstrem sampai terasa seperti membandingkan harga motor bekas dengan jet pribadi. Real Madrid datang dengan Mbappé seharga £191 juta dan Vinícius Jr. di angka £177 juta. Bahkan sepatu mereka mungkin sudah lebih mahal dari kontrak beberapa pemain Tirol.
Dari segi usia pun, perbedaan ini menarik. Rata-rata pemain WSG Tirol berumur 23,3 tahun. Muda, lincah, dan penuh energi atau dalam bahasa kasarnya, masih tahap “magang” di dunia sepakbola. Sementara Real Madrid rata-rata berumur 25,4 tahun, usia emas untuk menghancurkan lawan tanpa belas kasihan.
Jika ini pertandingan tinju, mungkin panitia sudah menolak izinnya karena terlalu timpang. Namun sepakbola tak kenal belas kasihan. Justru, ketimpangan ini yang membuat Madrid bisa memperlakukan lapangan seperti panggung pertunjukan mewah dan WSG Tirol hanya jadi figuran yang kebagian dialog, “Kami sudah berusaha.”
Mari kita bayangkan: Mbappé yang kecepatannya seperti kereta peluru, Vinícius yang dribelnya bisa membuat bek pingsan berdiri, lalu ada Jude Bellingham, Rodrygo, dan kawan-kawan yang masing-masing nilainya bisa membiayai klub menengah Eropa selama dua musim. Di hadapan mereka, WSG Tirol hanya bisa berharap Madrid sedang ngantuk atau salah kostum.
Tapi realistis saja, ini bukan soal siapa yang akan menang, tapi seberapa banyak Madrid akan mencetak gol sebelum bosan. Bahkan jika Carlo Ancelotti memutuskan memainkan tim cadangan, perbedaan kualitasnya masih seperti mengadu mobil Formula 1 dengan sepeda ontel.