Era Baru MLS: Son Heung-min dan LAFC Menggeser Paradigma Sepak Bola Asia ke Panggung Utama

Sepakbola Dunia
Son membuat debut eletrik bersama LAFC saat bertandang ke Chicago Fire. Foto: Ig hm_son7/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Transfer spektakuler Son Heung-min ke Los Angeles FC (LAFC) tak hanya menjadi pembuktian karier individual megabintang asal Korea Selatan ini, tetapi juga sinyal perubahan besar dalam cara Major League Soccer (MLS) memandang dan mengakomodasi pemain Asia.

Rekor Transfer dan Sambutan Spektakuler

Pada 6 Agustus silam, LAFC secara resmi memperkenalkan Son dalam sebuah konferensi pers yang sarat makna “Saya datang ke sini untuk menang, dan saya akan memberikan penampilan terbaik saya,” tegas Son yang langsung menyiratkan ambisinya di panggung baru ini.

Nilai transfer mencapai sekitar US$26–26,5 juta, menjadikannya yang termahal dalam sejarah MLS, menggusur rekor sebelumnya US$22 juta untuk Emmanuel Latte Lath.

Baca Juga:Manchester United Siapkan Manuver Ganda: Ambisi Besar di Batas Deadline Bursa TransferTiga Bintang Garuda Muda: Fadly Alberto, Mierza Firjatullah dan Matthew Baker Bersinar di Laga Perdana Piala K

Rekor baru ini membuktikan ambisi LAFC dan MLS secara keseluruhan untuk mendongkrak kualitas kompetisi melalui pembelian bintang aktif, bukan hanya pemain veteran.

Wajah Baru di Kota Enggak Biasa

Acara perkenalan Son bukan sekadar formalitas. Walikota Los Angeles, Karen Bass, hadir dan bahkan menyebutnya “sekarang kamu resmi menjadi warga Los Angeles”

“Hari ini adalah momen sejarah. ‘Sonny, selamat datang di Los Angeles!“.

Momen ini dicerminkan sebagai simbol penyatuan komunitas —terutama koreano-Amerika— dalam kota yang memiliki salah satu populasi Korea terbesar di luar Seoul.

Debut yang Menggetarkan

Hanya tiga hari setelah diperkenalkan, Son membuat debut eletrik bersama LAFC saat bertandang ke Chicago Fire. Masuk sebagai pengganti menit ke-61, dia menunjukkan dampak instan, aksinya memaksa pelanggaran di kotak penalti, memicu gol penyama dari Denis Bouanga, dan hampir mencetak gol kemenangan di detik-detik akhir pertandingan—yang akhirnya berakhir imbang 2–2.

Kedatangan Son memicu reaksi luar biasa di Korea Selatan dan Asia. Ia bukan sekadar atlet, ia ikon nasional. “Kedatangannya bisa meningkatkan visibility MLS di Asia, membuka peluang komersial besar, termasuk potensi kerjasama dengan Samsung dan Kia.”

Jejak Bagus Sebelumnya bahkan menyebut bahwa “kedatangan Son diprediksi bisa membuat MLS meledak seperti era Beckham dan Kaka“.

0 Komentar