Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon membantah isu kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga seribu persen. Meski demikian, Pemkot tidak menampik adanya kenaikan PBB yang sudah terjadi sejak setahun lalu dan terus dilakukan pengkajian. Pemkot juga tengah mengevaluasi dan mencari formula untuk menurunkan PBB agar tidak memberatkan masyarakat.
Pemkot Cirebon masih melakukan pengkajian terkait Pajak Bumi dan Bangunan. Sejak sebulan lalu, Pemkot melakukan evaluasi terkait kenaikan PBB yang belakangan dikeluhkan masyarakat. Bahkan, sempat ramai isu kenaikan PBB di Kota Cirebon mencapai seribu persen, seperti tuntutan Paguyuban Pelangi yang sudah disuarakan sejak tahun 2024.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, saat dikonfirmasi media mengatakan bahwa kenaikan PBB sebesar seribu persen tersebut tidak benar. Namun, Pemkot tidak menampik adanya kenaikan terkait PBB yang terjadi sejak setahun lalu.
Baca Juga:Kejari Akan Umumkan Tersangka Kasus Gedung Setda – VideoKepala BI Cirebon Resmi Dikukuhkan – Video
Wali Kota mengaku baru menjabat lima bulan dan masih melakukan evaluasi terkait besaran Pajak Bumi dan Bangunan bersama para pemangku kepentingan terkait. Pihaknya masih merumuskan dan mencari formula agar PBB yang saat ini mengalami kenaikan bisa diturunkan. Bahkan, Pemkot sudah memberi diskon hingga 30 persen saat ulang tahun Kota Cirebon.
Sementara itu, dari informasi pajak yang diperbarui setiap hari, realisasinya baru sekitar 49 persen. Untuk PBB, baru sekitar 53 persen dari target 70 miliar rupiah lebih, atau baru tercapai 37 miliar rupiah lebih.