RADARCIREBON.TV – Sebuah kisah baru lahir di tubuh Persija Jakarta. Namanya Arlyansyah Abdulmanan. Di usianya yang belum genap 20 tahun, ia menorehkan debut istimewa di pentas Super League 2025/2026.
Debut itu bukan sekadar formalitas aturan U-23, melainkan buah nyata dari kerja keras dan ketekunan yang ia bangun sejak meniti jalur di Elite Pro Academy (EPA) Macan Kemayoran.
Arly tidak masuk lapangan untuk sekadar menghitung menit. Justru di tengah atmosfer besar pertandingan melawan Persita, ia menunjukkan bahwa darah muda Persija masih menyala.
Baca Juga:Breakingnews! PSSI Selangkah Lagi Rampungkan Naturalisasi Miliano Jonathans! Persita Juru Kunci, Persebaya Ke Papan Tengah! Arema Berpotensi di Kudeta Persib dan Persija!
Masuk dalam line-up yang mayoritas dihuni para pemain senior, Arly tampil percaya diri. Bukan hanya sekadar berlari, ia menghadirkan sesuatu yang berbekas: sebuah assist cerdas untuk Emaxwell Souza yang berujung gol.
Arly baru digantikan pada menit ke-84. Namun, 84 menit itu cukup untuk meninggalkan kesan kuat. Statistiknya berbicara: satu assist, satu tembakan tepat sasaran dari dua percobaan, 19 operan sukses, dan satu intersep krusial. Angka-angka itu bukan sekadar catatan dingin, melainkan bukti bahwa Arly tak canggung berada di panggung besar.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas pertandingan pertama saya kemarin (vs Persita). Saya berterima kasih kepada tim pelatih yang sudah memberi kepercayaan, rekan tim, dan ofisial atas dukungannya,” ungkap Arly dengan senyum sumringah seusai laga.
Di balik ucapannya yang rendah hati, terlihat api semangat yang besar. “Semoga ke depannya saya bisa bekerja lebih keras lagi dan lebih percaya diri untuk menunjukkan performa terbaik,” tambah jebolan EPA Persija U-18 dan U-20 itu.
Arly lahir pada 20 Desember 2005. Artinya, usianya baru 19 tahun. Dalam line-up Persija yang dipenuhi nama-nama mentereng dan pemain asing berpengalaman, ia seperti permata muda yang bersinar sendiri.
Di sektor depan, Arly berdiri sejajar dengan Allano dan Maxwell. Tiga nama yang membentuk trisula maut Persija. Di lini tengah ada Sousa, Franca, dan Fabio Silva. Sementara di jantung pertahanan berdiri kokoh duet Rizky Ridho dan Jordi Amat, dilengkapi Rio Fahmi serta Alan Cardoso di sektor sayap.