Rekrutmen yang Berbuah Hasil Langsung
Musim panas ini, Liverpool melakukan renovasi skuad secara signifikan. Ekitike bukan satu-satunya wajah baru Florian Wirtz, Milos Kerkez, Jeremie Frimpong, dan Giorgi Mamardashvili juga datang.
Hanya dalam sesi pramusim, Ekitike telah menunjukkan tanda-tanda bahwa nilainya sebesar hampir £70–80 juta bukan hanya sekadar transfer mahal, tetapi investasi jangka panjang yang penuh harapan.
Ia menyebut bahwa kepindahannya ke klub besar seperti Liverpool adalah “waktu yang tepat untuk mengambil langkah lebih besar”.
Baca Juga:Hojlund Makin Dekat ke San Siro. Man United dan AC Milan Hampir Sepakat Soal Pinjaman Plus Opsi BeliForest Kunci Kesepakatan: Gelandang Muda City Segera Tinggalkan Etihad
Namun, debut itu bukan tanpa cela. Pertandingan sempat terganggu oleh insiden pelecehan rasial terhadap Antoine Semenyo dari Bournemouth, yang memicu jeda sejenak dan pengusiran pelaku.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa sepak bola masih menghadapi tantangan serius di luar taktik dan teknik. Liverpool dan lawan berbagi komitmen untuk menentang segala bentuk diskriminasi.
Selain itu, meski serangan Liverpool tajam, para pengamat mencatat bahwa lini belakang masih menunjukkan kerentanan. Pertahanan tampak goyah di beberapa momen, dan tim perlu kerja ekstra sebelum jadwal padat selanjutnya menghadapi Newcastle, tanggal 25 Agustus.
Kesimpulan
Debut Ekitike, dengan gol, assist, dan pujian atas mentalitas tim mempertegas bahwa Liverpool tak hanya membangun skuad berdasarkan nama besar, tetapi juga karakter dan daya juang.
Ia menyampaikan bahwa atmosfer Anfield adalah “luar biasa” dan membuatnya ingin terus bermain lebih banyak di stadion itu. Mentalitas seperti inilah yang menjadi jembatan antara atmosfer emosional dan kemenangan dramatik.
Dengan rentetan transfer ambisius, makeup skuad yang mendukung, dan semangat juang yang tak tergoyahkan, Liverpool tampak siap menulis babak baru dalam pencapaian mereka. Ekitike dan rekan-rekan barunya telah memberikan isyarat kuat, musim ini bukan hanya soal mempertahankan gelar, tapi juga mempertahankan martabat, solidaritas, dan identitas sebagai juara sejati.