RADARCIREBON.TV- Usianya baru genap menginjak 18 pada 14 Agustus 2025, namun Franco Mastantuono sudah menunjukkan tekad besar untuk memberikan segalanya bagi Real Madrid.
Di hari perkenalan resminya, sang wonderkid Argentina membuat janji tegas kepada para pendukung klub terbesar di Spanyol ini.
Ia tak banyak bicara soal kemampuan pribadi, ia hanya ingin membiarkan penampilan di lapangan yang bicara, seraya menyatakan bahwa mimpinya adalah mengenakan El Real dengan penuh pengabdian.
Baca Juga:Real Madrid Berambisi Rekrut Lagi Pemain Belakang Liverpool, Siapa Dia?Real Madrid Dua Tahun Beruntun Berdiri Tegak sebagai Klub dengan Nilai Merek Tertinggi Dunia
Franco Mastantuono Siap Menjadi Tulang Punggung Real Madrid
Sejak langkah awal di River Plate, Mastantuono telah mencuri perhatian. Dia menjadi pencetak gol termuda klub dalam sejarah kompetisi resmi, sekaligus mencetak nama dalam lembaran sejarah timnas Argentina sebagai debutan termuda di usia 17 tahun—rekor yang ia pecahkan ketika menggantikan pemain senior dalam laga eliminasi Piala Dunia.
Aksinya di lapangan, ditambah kemampuan eksekusi bola mati dan dribel satu lawan satu yang mengesankan, membuatnya jadi sosok yang sangat diburu oleh klub Eropa papan atas.
Real Madrid pun akhirnya sukses memenangkan persaingan transfer untuk pemain kiri yang juga mampu beroperasi di sisi kanan itu. Nominal sekitar €45 juta dibayarkan kepada River Plate, ditambah biaya tambahan menjadikannya salah satu rekrutan termahal yang pernah dibawa ke Bernabeu.
Kontrak berdurasi enam tahun resmi mengikatnya hingga 2031, dan penggunaan angka keramat 30 sebagai nomor punggung awal di Madrid memperlihatkan harapan tinggi terhadap masa depan sang pemain.
Mastantuono terlihat antusias menjalani latihan pertamanya bersama skuat Los Blancos. Ia mengeluhkan kecepatan dan intensitas sesi latihan yang sangat tinggi, sekaligus mengaku terinspirasi karena berlatih bersama para pemain top dunia.
Ia menyebut bahwa ‘bermain bersama yang terbaik membuatnya semakin baik’—sebuah pernyataan mencerminkan ambisi dan kesiapannya untuk menyerap budaya klub secepat mungkin.
Namun, seiring euforia awal, juga muncul seruan agar jangan membebani pemain muda ini dengan tekanan berlebihan. Banyak pengamat dan media menekankan pentingnya memberi ruang dan waktu bagi adaptasi, mengingat perbandingan dengan talenta muda di klub rival bisa berbalik menjadi beban berat.