RADARCIREBON.TV- Memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya memperkuat semangat persatuan dan kewarganegaraan.
Kali ini, pesta kemerdekaan bukan hanya milik elite atau pejabat, melainkan sebuah ajakan terbuka dari pihak Istana untuk seluruh rakyat, tanpa terkecuali.
Inklusi Profesi & Lapisan Sosial, Ajakan Langsung ke Istana
Presiden secara khusus mengundang warga dari berbagai profesi—petani, nelayan, pedagang kaki lima, ojek daring, serta buruh—untuk turut hadir di halaman Istana Merdeka pada 17 Agustus.
Baca Juga:Tahukah Anda? Tanggal 18 Agustus 2025 Resmi Jadi Cuti Bersama, Tambahan Libur HUT RI ke 80KDM Minta Bupati Dan Walikota “Bebaskan” Tunggakan PBB 2024 Ke Belakang: Hadiah HUT RI ke 80!
Ini adalah simbol inklusivitas perayaan kemerdekaan, agar “dirasakan seluruh lapisan masyarakat” dan tidak hanya sebatas seremoni elit.
~Ruang bagi Rakyat, Kuota 8.000 Undangan Didominasi Masyarakat Umum
Istana menyediakan total 8.000 undangan bagi peserta upacara detik-detik proklamasi, dengan alokasi 80 persen untuk masyarakat umum. Langkah ini menggeser dominasi tradisional pejabat dan tokoh resmi, demi menjadikan perayaan lebih merakyat.
Perayaan Sederhana, Fokus Kerja untuk Rakyat
Menjelang perayaan, Prabowo menegaskan bahwa HUT ke-80 akan digelar secara sederhana. Kesederhanaan ini disampaikan sebagai bentuk penghormatan terhadap tantangan yang masih harus diselesaikan rakyat, bukan sebagai selebrasi yang gemerlap.
—Tema & Logo Bukan Sekadar Slogan, Melainkan Arah Berbangsa—
Tema resmi tahun ini adalah “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, yang diluncurkan bersama logo pada 23 Juli 2025.
Logo tersebut menampilkan angka “80” yang saling terhubung seperti simbol “infinity”, mewakili persatuan terus-menerus. Presiden menekankan agar tema ini tidak hanya jadi jargon, tapi refleksi visi besar pembangunan bangsa.
Prabowo juga mengimbau masyarakat menyemarakkan HUT dengan aksi positif—mulai dari gotong royong kebersihan lingkungan, lomba-lomba kreatif, pentas seni budaya, hingga kegiatan bakti sosial, terutama untuk masyarakat yang masih tertinggal.
Tokoh Bangsa yang Diundang Hadir
Baca Juga:Drama di Kie Raha: Bali United Terasa Takdir Menang, Namun Gol Bunuh Diri Buat Harapan Ambyar di Detik AkhirlDrama di Old Trafford: Kiper Manchester United Beku, Tak Satu Kata Lagi untuk Sir Alex
Tak hanya masyarakat awam, Pemerintah juga telah mengundang mantan Presiden dan Wakil Presiden, seperti Presiden ke-7 dan Presiden ke-5 beserta keluarga, untuk hadir dalam upacara kenegaraan di Istana Merdeka.
Konfirmasi kehadirannya berjalan secara informal, dan beberapa tokoh sudah menyampaikan kesediaan secara lisan.