RADARCIREBON.TV – Politik Jawa Barat kembali menampilkan panggung klasik: tarik-menarik kepentingan, perang simbolik, dan ritual legislasi.
Yang terbaru, seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Barat melakukan aksi boikot rapat paripurna, mengosongkan ruang sidang dengan 39 kursi kosong. Termasuk kursi Wakil Ketua, Ono Surono.Lalu ketua Komisi II, Bambang Mujiarto ST dan seluruh anggota fraksi PDI Perjuangan.
Sebuah pesan politik yang ingin ditegaskan: mereka menolak APBD Perubahan 2025 yang dianggap mengebiri kepentingan umat.
Baca Juga:Ono Surono Bongkar Sederet Kontroversi KDM: Soal Bankeu, Bansos, Hingga Barak MiliterOno Surono Video Call KDM Sampaikan Aspirasi Warga Korban Longsor – Video
Namun, seperti biasa, absensi satu fraksi bukanlah kiamat politik. Ketua DPRD Jabar, Buky Wibawa, tetap memukul palu, dengan keyakinan demokratis bahwa kuorum sudah tercapai.
“Hari ini rapat dihadiri 81 anggota legislatif dari jumlah keseluruhan 120 orang, masih mencapai persyaratan kuorum, sehingga rapat dapat dilanjutkan,” ujar Buky di Bandung, Jumat.
Dengan kata lain, mayoritas tetap jalan, minoritas silakan mengelus dada.
Fraksi PDIP tampak geram karena Gubernur Dedi Mulyadi dinilai melakukan political rebranding. Bantuan untuk pondok pesantren dan masjid yang sebelumnya diagendakan, tiba-tiba lenyap di APBD Perubahan.
Sebagai gantinya, muncullah nomenklatur baru: beasiswa santri tidak mampu dengan alokasi Rp10 miliar. Seolah mengubah kemasan, berharap publik tidak membaca isi paketnya.
Ini pesan kuat bahwa Fraksi PDI Perjuangan tidak setuju dan tidak ikut menandatangani persetujuan bersama Perubahan APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2025.
Padahal, sebelum drama ini, Ono sendiri sempat menyambut baik rencana pengalokasian kembali bantuan untuk pesantren. Tetapi dalam politik, garis kebijakan bisa berubah secepat isi lampiran APBD.
Rapat paripurna itu punya agenda vital: laporan Badan Anggaran, persetujuan Raperda P-APBD 2025, hingga penandatanganan persetujuan bersama dan pendapat akhir gubernur. Agenda yang tetap berjalan, meski separuh ruangan dibiarkan seperti panggung teater dengan bangku penonton yang kosong.
Baca Juga:Cara Nonton Live Streaming Liverpool Vs Bournemouth! Jadwal Kick Off, Susunan Pemain! Bournemouth Siap Perang!Dua Kali Kalah! Dewa United Nyungsep di Dasar Klasemen! Dua Gol di Extra Time Selamatkan Semen Padang
Di sisi lain, Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan tampil sebagai jurubicara anggaran. Ia berbicara dengan gaya birokratis penuh jargon, transparansi, akuntabilitas, disiplin, efisiensi, efektivitas. Sebuah diksi politik anggaran yang terdengar heroik di kertas, tapi sering hambar ketika sampai ke meja rakyat.