Pahlawan Tanpa Nama: Kisah Heroik Pejuang Cirebon yang Terlupakan Zaman

Monumen Perjuangan
Foto: arsip Radar Cirebon
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Cirebon, sebuah kota yang berada di pantai utara Pulau Jawa, menyimpan warisan sejarah yang panjang dalam perjuangan melawan penjajahan. Nama-nama pahlawan yang berasal dari daerah ini selalu diingat, dan beberapa dari mereka baru saja menerima penghargaan tertinggi dari negara. Namun, seiring berjalannya waktu, penting untuk memperbaiki beberapa catatan sejarah agar generasi muda dapat memahami dengan baik perjalanan perjuangan para pahlawan tersebut.

Dalam sejarah, dua sosok yang paling dikenal adalah Ki Bagus Rangin dan Kiai Abbas, nama aslinya adalah KH. Abbas Abdul Jamil. Keduanya merupakan figur tokoh agama dan pejuang yang memiliki peran penting dalam melawan kolonialisme di Cirebon.

  • Ki Bagus Rangin

Ki Bagus Rangin merupakan pemimpin Perang Kedongdong. Ki Bagus Rangin, seorang pemimpin agama yang memiliki karisma, menjadi penggerak utama perlawanan masyarakat Cirebon dalam Perang Kedongdong yang terjadi di awal abad ke-19, sekitar tahun 1805 hingga 1812. Perang ini merupakan salah satu perlawanan awal masyarakat Jawa terhadap kekuasaan Belanda. Ki Bagus Rangin memimpin tentaranya dengan penuh semangat sehingga Belanda merasa terdesak dan terpaksa menggunakan taktik curang untuk menanggulangi perlawanan.

Baca Juga:Kebanggaan Jateng! Ekonomi Melesat 5,28%, Dunia Usaha Ikut Merasakan ManfaatJanji Terwujud! Ahmad Lutfhi Pastikan Insentif Guru Honorer Cair, Jadi Bukti Komitmen Pemprov Jateng

Setelah melewati perjuangan yang panjang, Ki Bagus Rangin akhirnya dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia pada 9 November 2023. Penghargaan ini merupakan penghormatan terhadap kontribusinya yang besar dalam melawan penjajahan, jauh sebelum Indonesia merdeka. Informasi yang beredar mengenai penetapan pada tahun 1961 dan tanggal lahir yang tidak sesuai dengan periode perjuangannya kini telah dibenarkan.

  • Kiai Abbas (KH. Abbas Abdul Jamil)

Tidak kalah pentingnya, terdapat sosok Kiai Abbas Abdul Jamil, seorang ulama karismatik yang berasal dari Mertapada Kulon, Cirebon. Ia dikenal sebagai pemimpin rohani dan militer yang berpengaruh di saat-saat krusial dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Pada tahun 1945, saat proklamasi kemerdekaan diuji dengan kembalinya pasukan Sekutu dan Belanda (NICA), Kiai Abbas memimpin pertempuran di Cirebon. Ia mengorganisir santri, ulama, dan masyarakat umum untuk melawan pasukan asing yang berusaha mengambil alih kembali kekuasaan.

Karena dedikasinya yang luar biasa dalam membela kemerdekaan, pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Kiai Abbas pada 10 November 2022. Penetapan ini menunjukkan peranan penting para ulama dalam perjuangan fisik di berbagai daerah.

0 Komentar