Publik Brasil kini bertanya dengan nada sarkas: Neymar pulang untuk apa? Untuk main bola, atau untuk jual nama? Karena jika tujuannya menyelamatkan Santos, maka jawaban tadi malam jelas: gagal total. Coutinho justru membuktikan bahwa dirinya masih punya napas, sementara Neymar hanya menyisakan bayang-bayang.
Santos dibantai, Neymar dipermalukan, dan Vasco berpesta. Sejarah mencatat: 17 Agustus bukan sekadar tanggal, tapi malam ketika Neymar Jr resmi terlihat sebagai legenda masa lalu yang terseret masa kini. Tidak ada belas kasihan, tidak ada ampun—hanya skor kejam: Santos 0, Vasco da Gama 6.
Kalau dulu Neymar disebut “The Next Pelé”, kini publik boleh mengganti julukan itu dengan “The Past Hope”. Tragis, pedih, sekaligus ironi paling getir di sepak bola Brasil hari ini.