RADARCIREBON.TV – Malam ini, pukul 18.30 WIB, Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara bersiap jadi medan panas ketika Persib Bandung menantang Persijap. Namun ada satu yang terasa janggal: tribun tamu kosong. Bobotoh, pendukung setia Maung Bandung, dilarang hadir.
Ya, keputusan itu dibuat dengan alasan keamanan. Seakan-akan rivalitas abadi bisa reda hanya dengan selembar kertas larangan. Padahal semua orang tahu, dendam dan amarah bobotoh tidak pernah bisa dibatasi garis polisi. Tidak hadir di stadion bukan berarti hati mereka absen, mereka tetap menyulut doa dan sumpah serapah dari Bandung, Cirebon, hingga pelosok Nusantara.
Persib pun datang dengan beban yang justru makin berat. Tanpa suara ribuan bobotoh yang biasanya jadi bahan bakar, mereka harus membuktikan diri bisa menang sendiri. Dan lebih dari sekadar menang, misi malam ini jelas: menyodok klasemen, menyalip Persija Jakarta, dan mempermalukan rival abadi dari kejauhan.
Baca Juga:Persijap vs Persib: Siapa Unggul Berdasarkan Data dan Statistik?LIVE Indosiar Gratis! Persijap vs Persib, Jadwal dan Info Lengkap
Persijap boleh jadi lawan resmi, tapi mereka hanya perantara. Korban. Target sesungguhnya tetap Persija. Setiap gol yang dicetak Persib malam ini, meski disaksikan tribun sunyi, tetap akan terdengar nyaring ke telinga Jakarta.
Larangan bobotoh hadir seakan ingin mengebiri atmosfer laga. Tapi Persib punya cara lain untuk membalas: bermain dengan kemarahan. Karena apa lagi yang lebih mematikan daripada tim besar yang bermain demi gengsi, demi harga diri, dan demi dendam yang tak bisa dipadamkan?
Persijap, di sisi lain, mencoba tenang. Mereka menyebut tak gentar menghadapi Persib. Namun semua orang tahu, menghadapi Maung Bandung bukan sekadar soal taktik. Ini tentang menghadapi sebuah tim yang punya misi emosional, bahkan obsesif: menginjak Persija di papan klasemen. Dan Persijap terpaksa harus berdiri di jalur peluru.
Jepara mungkin berpikir mereka diuntungkan dengan tribun tanpa bobotoh. Namun justru di situ letak bahaya. Persib datang tanpa distraksi, tanpa keributan suporter tandang, hanya membawa satu hal: fokus penuh pada tiga poin. Tidak ada yang lebih berbahaya daripada Persib yang bermain dalam keheningan, karena setiap gol akan mereka rayakan seolah sedang menampar wajah rival bebuyutan.