RADARCIREBON.TV – Pertandingan Piala Super Saudi antara Al-Nassr dan Ittihad FC berlangsung dengan penuh ketegangan di babak pertama, berakhir dengan skor 1-1. Kedua tim, yang merupakan kekuatan utama dalam sepak bola Arab Saudi, saling menampilkan aksi spektakuler yang memukau penonton.
Pertarungan bergengsi ini mempertemukan dua tim terbaik Liga Pro Saudi dalam persaingan merebut gelar Piala Super. Al-Nassr, yang didukung oleh beberapa bintang internasional, bertanding melawan Ittihad FC, yang juga memiliki skuad yang sangat kuat.
Sejak menit pertama, intensitas pertandingan terasa sangat tinggi, dengan kedua tim langsung menunjukkan tekad kuat untuk meraih trofi yang prestisius ini. Gaya permainan yang cepat dan agresif mengukuhkan duel ini sebagai final yang sejati.
Baca Juga:Runner-up Piala Kemerdekaan, Baker Yakin Indonesia U-17 Bikin Sejarah di Piala DuniaSemifinal Saudi Super Cup 2025: Al Nassr vs Al Ittihad, Malam Ini Pukul 19.00 WIB! Simak Cara Nontonnya!
Gol pertama dihasilkan pada menit ke-10 berkat aksi brilian S. Mané yang sukses menjebol gawang Ittihad FC. Mantan bintang Liverpool dan Bayern Munich itu menunjukkan kemampuannya yang sudah terkenal dengan menyelesaikan peluang emas secara sempurna.
Gol dari Mané merupakan hasil kombinasi apik dari serangan Al-Nassr yang berhasil merobek pertahanan Ittihad. Pemain asal Senegal ini mengambil keuntungan dari umpan silang dari kanan lapangan, lalu melepaskan tendangan keras yang tidak dapat dihadang kiper lawan.
Namun kebahagiaan Al-Nassr tidak berlangsung lama. Hanya sembilan menit setelah gol pertama, pada menit ke-19, Ittihad FC berhasil menyamakan angka lewat gol S. Bergwijn. Mantan pemain Ajax dan Tottenham itu menunjukkan kemampuan individu yang sangat mengesankan.
Bergwijn mampu mengeksploitasi kesalahan kecil dalam pertahanan Al-Nassr untuk menciptakan peluang berharga. Dengan penguasaan bola yang baik dan penyelesaian yang tenang, pemain asal Belanda ini memastikan kedua tim kembali berada dalam posisi imbang di papan skor.
Intensitas pertandingan juga ditandai dengan sejumlah pelanggaran yang keras. S. Mané, yang mencetak gol di menit ke-10, justru menerima kartu merah pada menit ke-25 setelah melakukan pelanggaran berbahaya.
Situasi semakin memanas ketika pada menit ke-24, S. Mané mendapatkan kartu kuning yang kemudian diubah setelah ditinjau oleh VAR (Video Assistant Referee). Keputusan wasit untuk menggunakan teknologi VAR menunjukkan betapa pentingnya setiap keputusan dalam pertandingan yang sekrusial ini.