RADARCIREBON.TV – La Liga musim baru akhirnya dibuka. Dan betapa sialnya, Osasuna mendapat “hadiah” berupa ujian maut menghadapi Real Madrid di laga perdana. Jika ada yang bilang sepak bola itu penuh kejutan, malam ini sepertinya kejutan itu kecil kemungkinan datang dari Pamplona. Bukan apa-apa, tapi berdasarkan rekor pertemuan, Osasuna lebih sering jadi korban daripada lawan. Dari lima duel terakhir, Los Blancos menang empat kali, hanya sekali saja terpeleset. Itu pun lebih karena Madrid sedang bermurah hati.
Kali ini, kemurahan hati itu jelas tidak akan datang lagi. Real Madrid akan tampil dengan formasi terbaiknya, sebuah susunan yang lebih mirip undangan eksekusi ketimbang line up pertandingan. Di bawah mistar ada Thibaut Courtois, si penjaga gawang yang lebih sering membuat striker lawan frustrasi daripada menyelamatkan diri mereka dari mimpi buruk.
Di jantung pertahanan, duet Dean Huijsen dan Éder Militão berdiri tegak bak tembok beton yang siap menghentikan siapa pun yang berani mencoba menembus. Di sayap ada dua sosok berbeda dunia: Jaume Cuñat Carreras di kiri yang masih segar dengan semangat muda, serta Trent Alexander-Arnold di kanan, pemain Inggris yang konon datang untuk memberi Madrid rasa “Premier League” dalam sistem pertahanan.
Baca Juga:Semifinal Saudi Super Cup 2025: Al Nassr vs Al Ittihad, Malam Ini Pukul 19.00 WIB! Simak Cara Nontonnya!Ronaldo vs Benzema: Perang Saudara di Arab Super Cup 2025 ! Link Streaming, Cara Nonton dan Prediksi!
Tiga gelandang yang diturunkan juga bukan sembarang nama. Arda Güler, si anak ajaib Turki yang dianggap permata masa depan, dipasangkan dengan Aurélien Tchouaméni si jangkar besi, dan Federico Valverde sang mesin serba bisa. Lini tengah ini ibarat dapur militer: disiplin, keras, dan efisien. Osasuna? Jangan harap bisa bebas bernapas di area itu.
Lini serang Real Madrid malam ini benar-benar terasa seperti ancaman resmi dari Bernabeu. Kylian Mbappé yang akhirnya berseragam putih akan jadi ujung tombak, ditemani Vinícius Jr di sisi kiri yang selalu siap menari sambil menyayat pertahanan lawan. Dan di kanan, ada Brahim Díaz, pemain yang mungkin sering dianggap figuran, tapi justru bisa menjadi kejutan mematikan jika lawan terlalu sibuk mengawal dua bintang utama. Trio ini ibarat tiga serigala lapar yang siap memangsa pertahanan Osasuna yang lebih sering kebobolan daripada membuat sensasi.