RADARCIREBON.TV – Alejandro Garnacho tampaknya sudah tidak tahan lagi dengan drama panjang yang melibatkan dirinya di Manchester United.
Pemain muda Argentina itu, menurut laporan talkSPORT, bahkan sudah membisikkan kepada lingkaran terdekatnya bahwa dirinya akan pindah ke Chelsea. Ironisnya, transfer itu sendiri masih menggantung di meja negosiasi, lantaran The Blues dan Setan Merah belum juga mencapai kesepakatan harga.
Man United, dengan segala arogansinya, memasang label harga £50 juta untuk seorang pemain yang baru seumur jagung di panggung besar. Seakan-akan Garnacho adalah Cristiano Ronaldo versi reinkarnasi. Chelsea tentu tidak bodoh. Klub asal London itu percaya harga tersebut masih bisa ditekan, toh mereka tahu betul United sedang kehabisan stok kesabaran dengan si winger Argentina. Bagi Chelsea, ini seperti menunggu obral tengah malam: sabar sebentar, harga bisa jatuh dengan sendirinya.
Baca Juga:Fans MU Mengamuk! Poster Garnacho Dirusak, Bintang Muda Ngotot Pindah ke ChelseaManchester United Pasang Harga Tinggi, Chelsea Sulit Dapatkan Alejandro Garnacho
Situasi ini semakin absurd jika mengingat hubungan Garnacho dengan Ruben Amorim, manajer anyar United. Gara-gara insiden di final Liga Europa musim lalu, hubungan keduanya ibarat api dan bensin sulit membayangkan mereka duduk semeja tanpa melempar kursi. Alhasil, Garnacho pun masuk daftar buangan. United yang dulu menyanjungnya sebagai prospek masa depan, kini dengan enteng menaruhnya di etalase.
Bahkan fans United sendiri sudah menunjukkan rasa muak. Pada laga pembuka musim kontra Arsenal akhir pekan lalu, mural Garnacho di luar Old Trafford dirusak hanya beberapa jam sebelum sepak mula. Sebuah pesan yang lebih keras daripada teriakan “out” di tribun: kamu tidak diinginkan lagi. Untuk pemain yang baru 21 tahun, ini jelas tamparan telak. Tapi apa daya, hubungan yang retak kadang memang tak bisa diperbaiki apalagi kalau sudah bercampur dengan ego suporter yang lapar kemenangan.
Chelsea sendiri sebenarnya tidak sepenuhnya bebas masalah. Mereka masih berusaha mencari jalan keluar untuk Christopher Nkunku, pemain yang lebih sering jadi penghuni ruang medis ketimbang ruang ganti. Klub London Barat itu ingin menjualnya, tapi masalahnya, harga yang mereka patok dianggap terlalu tinggi. Jadi, proses transfer Garnacho pun ikut terhambat ibarat antrean panjang di kasir yang tersendat hanya karena satu orang sibuk menawar harga.