Setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar, warga Kampung Kaputren Putridalem, Jatiwangi, Majalengka menggelar tradisi Rebo Wekasan. Melalui kegiatan membuat dan membagikan kue apem, tradisi ini dipercaya sebagai bentuk tolak bala yang terus dijaga dan dikenalkan kepada generasi muda.
Tradisi Rebo Wekasan adalah acara adat yang rutin dilakukan warga Kampung Kaputren Putridalem, Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Kegiatan ini selalu digelar setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar menurut penanggalan Jawa.
Salah satu kegiatan utama dalam tradisi ini adalah ngapem, alias membuat kue apem. Kegiatan ini dipercaya sebagai penolak bala dan sudah menjadi warisan turun-temurun.
Baca Juga:Mahasiswa Inisiasi Clean Up Sungai Dari Tumpukan Sampah – VideoAkses Jalan Menuju TPAS Kubangdeleg Akan Dibetonisasi – Video
Menurut tokoh masyarakat, Surya mengungkapkan pembuatan kue tradisional apem merupakan hasil swadaya masyarakat, yang mana hasilnya pun dibagikan ke masyarakat. Pihaknya sengaja melibatkan generasi muda untuk diajarkan membuatnya agar tradisi ini tetap hidup dan terus diwariskan.
Sementara itu, anak-anak muda yang terlibat juga tampak antusias karena bisa melihat langsung proses pembuatannya. Mereka mengaku baru tahu cara membuat apem, padahal sering memakannya.