RADARCIREBON.TV – Siapa sangka? Manchester City, mesin yang selama ini dielu-elukan, akhirnya tersandung juga. Bukan di markas lawan, bukan di laga sulit Eropa, tapi di rumah sendiri. Stadion Etihad malam ini mendadak jadi ruang tamu untuk pesta Tottenham Hotspur. Skor akhir: 0-2. City bukan hanya kalah, mereka dipermalukan.
Pertandingan yang awalnya diperkirakan bakal jadi panggung dominasi The Citizens justru berubah jadi ajang demonstrasi Tottenham. Dua gol yang tercipta di babak pertama, lewat Brennan Johnson menit ke-35 dan Joao Palhinha di masa tambahan 45+2, ternyata cukup untuk membungkam seluruh mesin biru. Tidak ada balasan, tidak ada keajaiban, tidak ada comeback ala City. Hanya wajah-wajah bingung yang memenuhi tribun di akhir laga.
Haaland? Tercekik di kepungan Romero, Van de Ven, Porro, dan Spence. Nama besarnya seolah menguap. Tijjani Reijnders? Rayan Cherky? Mereka berusaha keras, tapi setiap serangan hanya berakhir di tangan Vicario yang malam ini menjelma jadi tembok tak tertembus. Guardiola pun tampak frustrasi di pinggir lapangan. Tangannya berkali-kali menunjuk, tapi tak ada pemain yang mampu menjawab dengan aksi nyata.
Baca Juga:Kejutan! Main di Kandang,Manchester City Tertinggal 2 Gol di Babak Pertama! Tottenham Tak Kasih Ampun!Persija Nyaris Dipermalukan Malut United! Malut Pulang Senyum Lebar Bawa Poin Dari Kandang Macan!
Dan hasilnya? Tabel klasemen langsung berguncang. Manchester City, yang semula berdiri gagah di puncak, kini merosot ke urutan keempat. Kejatuhan yang terasa menyakitkan, apalagi dilakukan di kandang sendiri. Sementara Tottenham, tim yang sering dicibir hanya sebagai “penggembira empat besar”, kini melompat ke posisi teratas. Puncak klasemen kini milik mereka.
Ini bukan sekadar kemenangan tiga poin. Ini sebuah pernyataan lantang dari Tottenham: “Kami calon juara, dan kami serius.” Mereka tidak datang untuk jadi penggembira, tidak puas hanya dengan masuk zona Liga Champions, tapi benar-benar menunjukkan mental tim besar.
Sebaliknya, City harus menatap cermin. Mereka yang dulu ditakuti karena konsistensi kini mulai tampak rapuh. Pertanyaannya, apakah ini hanya satu malam buruk, atau tanda awal dominasi City perlahan runtuh?
Yang jelas, Liga Inggris musim ini mendadak lebih hidup. Puncak klasemen berganti tangan, City dipaksa turun takhta, dan Tottenham melangkah gagah. Para fans keluar stadion dengan wajah kaget, mulut melongo, dan satu kalimat yang sama: “Apa barusan yang kita lihat?”