RADARCIREBON.TV – Kalau ada klub di Jerman yang bisa membuat Bundesliga terasa seperti liga satu klub, maka jawabannya tetap sama: Bayern Munchen. Di laga pembuka musim 2025/2026, Bayern benar-benar menunjukkan siapa bos di negeri ini. Leipzig yang digadang-gadang jadi pesaing justru dipermalukan bak tim promosi, dihantam telak 6-0 tanpa ampun.
Pertandingan yang digelar di Allianz Arena itu berjalan seperti konser tunggal Bayern. Leipzig datang dengan harapan mencuri poin, tapi yang terjadi justru mereka pulang dengan wajah tertunduk, seolah baru saja diarak untuk jadi bahan tonton.
Gol pertama hadir di menit ke-27 lewat Michael Olise. Gelandang baru Bayern ini langsung membungkam keraguan publik soal adaptasinya. Sepuluh menit kemudian, Luis Diaz ikut menambah luka Leipzig dengan sepakan keras yang tak terbendung. Seolah tak cukup, Olise kembali menari di lini pertahanan lawan dan mencetak gol keduanya di menit ke-42. Babak pertama pun ditutup dengan skor 3-0. Para pemain Leipzig? Hanya bisa menatap kosong, mungkin sambil bertanya-tanya: “Kenapa kita masih main di liga yang sama dengan Bayern?”
Baca Juga:Karier Makin Gemilang, Harry Kane Boyong Trofi Lagi Bersama Bayern MunichHarry Kane ON FIRE! Tambah Trophy Lagi Bareng Bayern di Beckenbauer Cup
Babak kedua ternyata lebih sadis. Alih-alih mengendurkan serangan, Bayern justru seperti haus darah. Dan di sinilah Harry Kane berubah jadi monster. Striker asal Inggris itu mencetak hattrick hanya dalam kurun waktu 13 menit, menit 64, 74, dan 77. Pertahanan Leipzig benar-benar hancur berantakan. Bayangkan, lini belakang mereka tampak seperti deretan cone latihan yang bisa dipindahkan sesuka hati.
Skor 6-0 di laga pembuka bukan sekadar kemenangan, ini semacam pesan keras dari Bayern: “Bundesliga tetap milik kami, siapa yang berani coba-coba melawan?”
Sofascore bahkan memberi nilai sempurna 10 untuk Kane,rating yang jarang diberikan kecuali pemain tampil seperti dewa lapangan. Olise menyusul dengan 9,9 dan Luis Diaz dengan 9,6. Kalau ada yang bertanya di mana pemain Leipzig dalam daftar rating itu, jawabannya simpel: jauh di dasar, mungkin bahkan lebih pantas disebut cameo pertandingan.
Yang lebih ironis, Leipzig sejatinya punya reputasi sebagai klub muda yang energik, dengan semangat tinggi menghadapi raksasa. Tapi malam itu, semangat mereka justru dikubur hidup-hidup di Allianz Arena. Alih-alih Red Bull memberi sayap, justru sayap mereka dipatahkan dengan brutal.