Namun, di balik luka, Arsenal masih punya alasan untuk optimis. Pertahanan mereka solid, dengan William Saliba dan Gabriel Magalhães tetap tangguh di jantung lini belakang. Calafiori bukan hanya pencetak gol penentu kontra United, tetapi juga menunjukkan ketenangan yang jarang dimiliki bek anyar di laga besar. Sementara itu, striker Viktor Gyökeres terus menunjukkan progres, perlahan mulai menyesuaikan diri dengan sistem Arteta.
Para pendukung pun enggan larut dalam pesimisme. Emirates Stadium tetap bergemuruh, chant “North London Forever” tetap menggema, seolah memberi pesan: badai ini hanyalah ujian kecil. Arsenal sudah terbiasa terluka, dan dari luka itulah semangat baru sering lahir.
Musim masih sangat panjang. Gol Calafiori di Old Trafford membuktikan bahwa Arsenal bisa menang di medan tersulit sekalipun. Cedera Saka dan Ødegaard memang perih, tetapi juga menjadi kesempatan bagi pemain lain untuk tampil sebagai pahlawan. Pekan depan di Anfield, The Gunners punya misi ganda: mempertahankan tren positif, sekaligus menunjukkan bahwa luka bukan alasan untuk berhenti bermimpi.
–