Liga 1 memang keras, tapi bukan berarti setiap tim wajib jadi bulan-bulanan lawan. Persita perlu segera menemukan jati diri. Bukan hanya sekadar numpang meramaikan, apalagi numpang kalah. Kalau terus begini, jangan-jangan jargon “Pendekar Cisadane” akan lebih cocok diganti jadi “Pendekar Tanpa Gol.”
Musim masih panjang, tapi tanda-tanda bahaya sudah jelas. Jika manajemen tidak segera bertindak, musim debut ini bisa jadi musim terakhir yang layak dikenang, bukan karena prestasi, melainkan karena konsistensi: konsisten kalah.
Persita masih punya kesempatan di babak kedua. Apakah Hokki Caraka mampu merubah nasib tim menjadi lebih baik dibabak kedua? Kita tunggu saja gebrakan dari Hokki Caraka