Akhir Era Kejayaan Manchester City, Aura Sang Juara Kini Memudar

Sepakbola Dunia
Manchester City bukan lagi tim yang ditakuti, bahkan saat bertanding di Etihad Stadium. Foto: Ig mancity/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Manchester City tampak menghadapi titik balik dalam perjalanan gemilangnya.

Setelah mendominasi Liga Inggris selama bertahun-tahun, tim besutan Pep Guardiola kini menapaki masa transisi — di mana “aura” mereka yang dulu menakutkan tampak meredup, dan tantangan mulai mengintai dari segala arah.

Kekalahan Mengejutkan dan Hilangnya Aura

Kekalahan kandang 0-2 atas Tottenham baru-baru ini menjadi sinyal kuat bahwa Manchester City bukan lagi tim yang ditakuti — bahkan saat bertanding di Etihad Stadium. Hal ini mencerminkan era keemasan mereka yang kini seolah telah usai, menurut komentar mantan pemain Arsenal, Perry Groves.

Baca Juga:Kevin Diks Ukir Legenda! Debut di Bundesliga sebagai Penanda Kejayaan Sepak Bola IndonesiaCahya Supriadi, Raksasa Muda di Bawah Mistar Andalan Timnas U-23 Menuju Piala Asia

Ia menyorot usia rata-rata skuad saat ini yang hanya 24 tahun, serta hilangnya figur-figur dominan seperti Kyle Walker, Kevin De Bruyne, Bernardo Silva, Rodri, dan Mahrez — simbol kekuatan tim treble-winner, yang kini tak lagi hadir di lini depan dan lapangan tengah.

Groves menegaskan bahwa tidak adanya “kehadiran dan wibawa” telah mengubah persepsi lawan, yang kini menyambangi Etihad dengan kepercayaan diri tinggi — berbeda dari era ketika tim ini benar-benar mengintimidasi.

Transisi dan Kurangnya Pengalaman

Tidak semua pihak sepakat bahwa situasi saat ini adalah akhir. Mantan gelandang Liverpool, Charlie Adam, menilai bahwa periode adaptasi masih wajar bagi Man City, khususnya karena banyak wajah baru mulai memasuki skuad.

Ia menyoroti absennya Rodri, Bernardo Silva, dan Phil Foden dari starting XI — serta kehadiran pemain seperti Reijnders, Nico Gonzalez, dan Rayan Cherki yang masih minim pengalaman di Premier League.

Namun, Adam tetap optimis, menekankan bahwa begitu para pemain utama kembali fit, performa City bisa membaik — ditambah kemungkinan belanja pemain di sisa jendela transfer.

•Dari Dominasi ke Sekedar Salah Satu Tim Elite

Pandangan dari The Guardian mempertegas narasi bahwa Manchester City kini lebih menyerupai “tim elite yang sangat bagus” ketimbang kekuatan absolut yang dominan.

Meskipun serangan mereka tetap mampu menghidupkan pertandingan — seperti laga 5-2 atas Crystal Palace yang memancarkan kilas balik dominasi Kevin De Bruyne — aspek lain seperti kepercayaan diri, pertahanan rapuh, dan hilangnya intensitas pressing menjadi masalah nyata.

0 Komentar