Akhir Era Kejayaan Manchester City, Aura Sang Juara Kini Memudar

Sepakbola Dunia
Manchester City bukan lagi tim yang ditakuti, bahkan saat bertanding di Etihad Stadium. Foto: Ig mancity/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Usia pemain yang mulai menua, seperti Ilkay Gundogan, Walker, Bernardo Silva, dan De Bruyne disorot sebagai faktor penurunan daya saing dan aura .

•Krisis Internal dan Tekanan Tertumpuk

Faktor lain memperparah masalah, musim 2024–25 menjadi periode penuh kekecewaan dan tekanan. City mencatat jumlah kekalahan terbanyak dalam satu musim di era Guardiola, termasuk tersingkir lebih awal dari Liga Champions dengan agregat 3-6 atas Real Madrid — kali pertama timnya gagal lolos bahkan ke ronde 16 besar.

Guardiola sendiri menyatakan bahwa musim tersebut adalah salah satu musim paling buruk dalam kariernya, penurunan tajam performa, rentetan cedera pemain kunci, dan kepercayaan diri yang runtuh benar-benar menggoyahkan fondasi sang juara bertahan.

•Suara Suporter Menyuarakan Krisis Identitas

Baca Juga:Kevin Diks Ukir Legenda! Debut di Bundesliga sebagai Penanda Kejayaan Sepak Bola IndonesiaCahya Supriadi, Raksasa Muda di Bawah Mistar Andalan Timnas U-23 Menuju Piala Asia

Dari platform penggemar seperti Reddit, sejumlah pengguna menyoroti bagaimana krisis Man City bukan hanya soal hasil buruk, tetapi juga hilangnya identitas dan stabilitas. Sebagai contoh “Rodri’s absence left a massive hole. The whole setup looks disjointed.” (Ketidakhadiran Rodri meninggalkan lubang besar. Seluruh pengaturan tampak terputus-putus).

“Ageing players and injuries created a feedback loop that took quite a while to break.” (Pemain yang menua dan cedera menciptakan lingkaran umpan balik yang membutuhkan waktu cukup lama untuk diputus).

Komentar-komentar ini menggambarkan bagaimana absennya tokoh kunci seperti Rodri memperlemah kontrol tengah, dan akumulasi cedera juga memperburuk situasi, menyebabkan kerapuhan di sistem permainan.

~Tantangan Masa Depan Rejuvenasi atau Rebuilding?

Manchester City menghadapi persimpangan krusial. Apakah mereka akan melakukan revitalisasi skuad dengan memasukkan talenta muda dan memperkuat lini tengah dan bertahan, atau menghadapi fase rebuilding yang lebih menyeluruh? Guardiola menandatangani kontrak baru hingga 2027, menunjukkan komitmen jangka panjang — meski beban ekspektasi kini lebih berat.

Kesimpulan

Era kejayaan Manchester City memang tengah menunjukkan retakan nyata! dari hilangnya aura dominan, krisis cedera, usia pemain yang menua, hingga performa menurun di kompetisi kunci.

Namun, masih ada potensi pemulihan bila adaptasi berjalan mulus, skuad muda dikembangkan, dan pemain inti kembali berkontribusi.

0 Komentar