Di mata sebagian tifosi, drama ini terkesan melelahkan. Bukannya fokus membangun tim bersama pelatih baru, Juventus justru masih sibuk menggantung nasib striker utamanya. Kalau saja Si Nyonya Tua punya jurus konsistensi setajam jurus mereka dalam menunda keputusan transfer, mungkin gelar Serie A sudah jadi langganan tiap musim.
Situasi Vlahovic ini juga memperlihatkan wajah klasik Juventus: selalu penuh intrik, penuh tarik-ulur, dan lebih sering membuat headline ketimbang trofi. Tudor boleh saja menyebut Vlahovic masih fokus, tapi pertanyaan besarnya tetap sama: fokus sampai kapan? Apakah sampai ada klub yang menawar, atau sampai Juventus bosan memainkan drama musiman ini?
Yang jelas, dengan waktu bursa transfer yang semakin menipis, saga Vlahovic akan segera mencapai klimaks. Entah ia bertahan di Turin sebagai bomber utama, atau jadi kejutan besar di klub rival, satu hal pasti: Juventus berhasil lagi bikin Serie A heboh, meski bukan lewat permainan di lapangan, melainkan lewat gosip transfer yang lebih panjang daripada naskah telenovela.