Duo maut ini, Mbappé dan Vinícius terlihat seperti dua bom yang sengaja tidak diledakkan bersamaan. Dan mungkin, itulah cara Xabi menjaga stabilitas ruang ganti. Karena jika keduanya menyala di waktu yang sama, jangan-jangan pertahanan lawan langsung memilih walk out.
Xabi Alonso: Strategi Setengah Jahil
Pelatih muda yang kini jadi idola di Bernabéu itu paham betul risiko memainkan semua kartu as dari awal. Maka ia mencoba sesuatu yang lebih subtil. Rodrygo dan Mastantuono diberi panggung utama di sayap, Arda Güler dipercaya sebagai otak serangan, sementara Valverde diberi kebebasan menembak seenaknya dari luar kotak penalti.
Hasilnya? Oviedo benar-benar seperti kelinci percobaan. Mastantuono, meski masih belia, sudah berani menari-nari di sisi lapangan, sementara Rodrygo tampil seperti pemain yang akhirnya sadar kalau kursinya bisa saja digeser kapan saja jika tak tampil konsisten.
Baca Juga:Update! Hasil Klasemen Liga Spanyol: Tumbangkan Tim Promosi, Real Madrid Tempel Ketat Barcelona dan VillarrealLoyalitas Tak Bisa Dibeli! Kisah Messi dan Lima Bintang yang Memilih Barca daripada Real Madrid
Xabi sendiri, usai laga, melempar pujian penuh diplomasi. Katanya, anak-anak asuhnya eksplosif, penuh energi, dan bisa beradaptasi dengan sistem baru. Namun kalau dibaca sarkas, yang dia maksud sebenarnya sederhana: “Lihat kan? Saya bisa buat Madrid menang tanpa harus menurunkan semua bintang sejak awal. Jangan remehkan kecerdikan saya.”
Oviedo: Korban yang Tak Bisa Protes
Di sisi lain, Real Oviedo jelas tak bisa berbuat banyak. Mereka datang dengan semangat “minimal jangan kalah telak,” tapi pulang dengan wajah tertunduk. Pertahanan yang semula cukup disiplin, luluh lantak begitu Mbappé menginjak gas. Kiper mereka mungkin pantas diberi libur panjang, karena sepanjang laga dipaksa jatuh bangun menghadapi gempuran yang seolah tak ada jedanya.
Oviedo mungkin sadar, mereka bukan lawan sepadan. Dan melawan Madrid dengan formasi yang segar plus mentalitas baru, sama saja seperti menantang badai hanya dengan payung lipat.
Kesimpulan: Madrid Sudah Menemukan “Racun Baru”
Kemenangan 3-0 ini bukan sekadar tambahan tiga poin. Ini adalah pesan keras ke rival-rival di La Liga maupun Eropa: Real Madrid kini punya dua senjata pamungkas yang bisa dimainkan bergantian atau bersamaan. Mbappé sudah terbukti kejam, Vinícius tetap berkelas, sementara Xabi Alonso tampak menikmati permainan catur taktiknya sendiri.