Bagi Oviedo, kekalahan ini mungkin hanya satu dari sekian banyak yang bakal mereka telan musim ini. Tapi bagi Madrid, inilah sinyal bahwa musim baru bisa berjalan dengan lebih berwarna—atau lebih tepatnya, lebih mematikan. Karena bila Xabi terus memainkan racikan strategi setengah jahil seperti ini, lawan-lawan Madrid hanya punya dua pilihan: bertahan mati-matian atau menyerah sebelum peluit akhir berbunyi.
Pada akhirnya, publik Bernabéu mungkin akan berdebat siapa lebih penting: Mbappé atau Vinícius? Tapi setelah laga ini, jawabannya jelas—yang paling penting adalah Xabi Alonso, si dalang yang tahu kapan harus menyalakan bom waktu di lapangan.