RADARCIREBON.TV- Malam itu di St James’ Park, bukan laga biasa—ini adalah panggung di mana seorang bocah 16 tahun menuliskan sejarah.
Rio Ngumoha, dalam debut Premier League-nya, mencetak gol kemenangan dramatis di menit ke-100 yang memastikan Liverpool menang 3-2 atas Newcastle United.
Gol itu tidak hanya mengubah skor, ia mengangkat nama remaja ini ke puncak sorotan dunia sepak bola.
Baca Juga:Geger! Arne Slot Angkat Bicara Setelah Liverpool Tumbangkan Newcastle 3-2Jadwal Kick Off, Link Streaming Big Match Newcastle Vs Liverpool! Tayang Dini Hari!
Debut Spektakuler Rio Ngumoha
Liverpool sempat unggul dengan dua gol cepat dari Ryan Gravenberch dan Hugo Ekitike, tetapi momentum berbalik ketika Newcastle mencetak dua gol balasan melalui Bruno Guimaraes dan William Osula, melawan tim yang bermain dengan sepuluh pemain menyusul kartu merah yang diterima Anthony Gordon di babak pertama.
Ngumoha, yang baru masuk sebagai pemain pengganti, menuntaskan malamnya dengan tendangan kuat dari dalam kotak penalti—hasil dari serangkaian sentuhan tenang yang mencerminkan kedewasaan luar biasa.
Ia menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Liverpool dan salah satu pencetak gol kemenangan termuda dalam sejarah Premier League. Ungkapan kekaguman dan senyum terukir di wajah Arne Slot dan Virgil van Dijk, menyiratkan kebanggaan atas ketenangan sang pemuda di momen krusial.
Pelatih Liverpool berbagi apresiasi tinggi terhadap penampilan pemain muda ini, menyatakan betapa jarang melihat ketegasan eksekusi yang dia tunjukkan untuk usianya. Sementara itu, sang kapten menambahkan bahwa ini adalah debut impian, sekaligus menekankan pentingnya Ngumoha tetap rendah hati dan terus bekerja keras.
Laga ini juga mencerminkan gejolak internal di kubu Newcastle. Absennya Alexander Isak—yang diisukan tengah diincar Liverpool—ditambah cedera Joelinton dan Sandro Tonali, serta kartu merah Gordon, memperlihatkan ketegangan dan ketidakpastian yang mengganggu kesiapan tim. Pelatih Eddie Howe menyoroti pentingnya kejelasan mengenai masa depan Isak dalam menenangkan situasi.
Secara taktik, Liverpool sempat terlihat rentan setelah unggul dua gol. Newcastle yang bermain dengan sepuluh pemain malah mampu mengejar ketertinggalan, menunjukkan determinasi kuat dan potensi bahaya dalam setiap serangan balik.
Namun, pada akhirnya mental baja Liverpool merebut kembali kendali dan menyudahi drama dengan keberhasilan di detik terakhir.