Gol Perdana Jordy Tutuarima, Simbol Kebangkitan! Bukan Pelipur Luka Laskar Sambernyawa

Sepakbola Indonesia
Jordy Tutuarima, bek kiri keturunan Indonesia-Belanda melepaskan sepakan keras yang berhasil menyamakan skor. Foto: Ig jtutuarima/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Sebelum resmi memperkuat Persis, Jordy sempat menjalani masa uji coba. Namun, meski ada tawaran dari klub di liga Belanda, ia memilih tetap di Indonesia.

Keputusan ini bukan karena tawaran finansial semata, melainkan karena alasan personal dan keluarga—pilihan untuk tetap dekat dengan akar dan identitasnya di tanah asal kakek dari Maluku. Hal ini sedikit banyak menunjukkan bahwa baginya, Persis Solo bukan batu loncatan, melainkan tujuan.

•Impian yang Kini Jadi Kenyataan

Karier profesional Jordy memang panjang — dimulai dari akademi di Belanda, menembus tim senior, hingga berkelana di beberapa klub Eropa. Namun, bermain di Liga Indonesia bukan sekadar petualangan, itu adalah impian lama yang kini terwujud.

Baca Juga:Mario Souza Dinobatkan Pelatih Terbaik BRI Liga 1 Pekan 2, Usai Persija Bungkam Persis Solo 3-0Persija Jakarta Kian Perkasa, Hajar Persis Solo dan Tancapkan Status Favorit Juara Super League 2025/26

Ia menyadari bahwa usia tidak lagi muda, namun bintang kariernya belum redup. Ia masih berharap suatu hari bisa membela Timnas Indonesia, meskipun menyadari keputusan tersebut berada di tangan pihak berwenang. Untuk saat ini, fokus utamanya adalah membawa Persis Solo lebih baik dan meneruskan kontribusi di setiap laga.

Jordy juga melihat progres signifikan dalam performa tim secara keseluruhan. Di musim lalu, tim sempat menahan imbang tim besar seperti Bali United — sebuah pencapaian yang menurut Jordy menunjukkan peningkatan konsistensi dan semangat juang.

Ia menekankan pentingnya menjaga momentum tersebut untuk terus menanjak dan menjauhi zona berbahaya di klasemen.

~Rangkuman Intisari

  1. Gol debut Jordy menjadi momen emosional sekaligus refleksi, bukan kemenangan, tapi semangat untuk berkembang.
  2. Kenyamanan di Solo menjadikannya meneguhkan langkah bertahan hingga 2026.
  3. Alasan personal dan akar budaya lebih menjadi penentu daripada tawaran dari liga lain.
  4. Profesi dan identitas bersatu, bermimpi bermain di Indonesia dan bagi Persis Solo, bukan sekadar profesi.
  5. Penekanan pada progres tim, mental juang, dan konsistensi jadi modal penting menghadapi sisa musim.
0 Komentar