RADARCIREBON.TV – Giuseppe Meazza berubah jadi panggung eksekusi. Inter Milan tanpa ampun menghajar Torino dengan skor telak 5-0, Minggu (24/8/2025) malam. Pertandingan yang awalnya diprediksi berjalan ketat itu malah berubah jadi tontonan satu arah, seakan Nerazzurri sedang latihan menembak di hadapan puluhan ribu tifosi yang bersorak riang.
Skor lima gol tanpa balas jelas bukan sekadar angka. Itu tamparan keras untuk Torino yang tampil seperti tim promosi yang lupa bagaimana caranya bertahan. Di sisi lain, Inter Milan menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar kandidat, melainkan ancaman paling nyata untuk Scudetto Serie A musim 2025/2026.
Babak Pertama: Bastoni Buka Jalan, Thuram Menyusul
Inter Milan tidak butuh waktu lama untuk menunjukkan siapa bos di lapangan. Menit ke-18, Alessandro Bastoni, yang sejatinya bek, mendadak menjelma jadi striker kelas dunia. Dengan positioning cerdas, ia membuka skor 1-0. Gol itu seperti sinyal bagi Torino bahwa malam mereka akan berjalan panjang dan menyakitkan.
Baca Juga:Dumfries Tegaskan Setia di Inter Milan: 7 Fakta Kunci di Tengah Rumor Transfer dan Tekanan BursaSebelum Koni De Winter, Siapa 5 Pemain Nomor Punggung 5 AC Milan yang Paling Ikonik?
Tak cukup dengan satu pukulan, Inter kembali menghantam. Kali ini Marcus Thuram yang mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-36. Thuram tampak seperti berada di taman bermain, dengan mudah mengecoh lini belakang Torino yang tampil linglung. Babak pertama berakhir dengan 2-0, dan siapa pun yang menonton tahu: pertandingan sudah selesai di situ.
Babak Kedua: Nerazzurri Mengamuk
Namun Inter tidak berhenti. Masuk babak kedua, mereka tampil bak kesetanan. Hanya enam menit setelah restart, Lautaro Martinez menambah gol ketiga di menit 51. Kapten Inter itu tidak hanya mencetak gol, tetapi juga menunjukkan bahwa ia pemimpin yang haus darah.
Torino mencoba bertahan, tapi seperti pagar rapuh yang diterjang badai. Thuram mencetak gol keduanya pada menit ke-62, menjadikan skor 4-0. Lini belakang Torino seolah menyerah, dan publik Giuseppe Meazza mulai bersorak dengan chant penuh ironi.
Pesta ditutup Ange Yoan Bony di menit ke-72. Pemain muda itu seperti ingin memastikan bahwa malam ini semua lini Inter kebagian jatah bersinar. Skor 5-0, dan saat wasit meniup peluit panjang, Torino sudah benar-benar terkapar, bukan hanya kalah di lapangan, tapi juga di mental.
