Star Syndrome di Bandung!! Ketika Pemain Asing Persib Masih Belum Bersinar di BRI Super League

Sepakbola Indonesia
Pelatih Persib secara terang menyoroti hal tersebut sebagai masalah yang harus segera dibenahi jika ingin konsisten meraih kemenangan. Foto: Ig persib/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

~Mengapa Ini Penting untuk Persib

1. Harapan Bobotoh yang Tinggi

Setelah dua musim juara berturut-turut, Bobotoh tentu berharap Persib bisa langsung melaju kencang. Keputusan melepas andalan musim lalu dan mendatangkan segudang pemain asing baru menuntut hasil secepatnya. Situasi ini menambah tekanan dan mengekspos lemahnya adaptasi di lapangan.

2. Resiko Ketergantungan Berlebihan pada Individu

Jika permainan terlalu bergantung pada kualitas per individu, maka kohesi tim jadi mudah rapuh. Padahal, BRI Super League akan berjalan panjang dan penuh tantangan—mental kolektif lebih krusial daripada bakat tunggal.

3. Imbas pada Peluang Pemain Lokal dan Pembinaan

Dengan kuota asing yang meluas, pemain lokal bakal tertekan untuk bersaing. Padahal, regenerasi dan keberlanjutan tim tergantung pada perkembangan talenta lokal. Hal ini menjadi salah satu diskusi penting di ranah sepak bola nasional.

Kesimpulan

Baca Juga:Pelajaran di San Siro, Allegri Butuh Waktu, Milan Tergusur Cremonese dalam Laga Pembuka Serie ADebut Spektakuler Rio Ngumoha, Remaja 16 Tahun Bawa Liverpool Menang Dramatis di Detik Akhir

Tiga laga awal di BRI Super League tidak hanya menambah pekerjaan rumah dari segi hasil, tetapi juga sebagai refleksi penting, bahwa nama besar belum jaminan sinergi dan kemenangan.

“Star syndrome” sejatinya bukan hanya soal beban mental—melainkan cermin bahwa integrasi, adaptasi, dan kerjasama tim adalah kunci.

Jika ingin kembali memimpin klasemen, Persib harus fokus mengikis celah antar lini, membangun chemistry, dan meredam ego individu demi performa tim yang solid.

0 Komentar