Langkah ini juga dikritik sebagian fans di platform online. Sebagian berpendapat bahwa aksi provokatif seperti boikot diam selama 20 menit di setiap laga mungkin tidak efektif menekan manajemen untuk merevisi kebijakan, dan justru mungkin merugikan pemain serta suporter lain yang lebih pasif.
~Suara yang Hilang, Klub yang Dirugikan
Protes Curva Nord memiliki potensi dampak serius. Kehadiran mereka selama ini dianggap memberi warna dan atmosfir yang khas bagi setiap laga kandang Inter.
Tanpa kehadiran rombongan ultras, stadion kehilangan identitas fanatik yang mendefinisikan tradisi sepak bola Italia. Selain itu, secara ekonomi, kosongnya tribun berpotensi menurunkan pendapatan dari tiket dan merchandise, serta mengurangi magnet visual bagi penonton di seluruh dunia.
•Tradisi vs Penertiban
Baca Juga:Pelajaran di San Siro, Allegri Butuh Waktu, Milan Tergusur Cremonese dalam Laga Pembuka Serie AEmil Audero Cetak Momen Bersejarah, Debut Memukau memupus Dominasi AC Milan di San Siro
Susai dengan Artikel diatas, kami merangkum ketegangan antara kebutuhan regenerasi dan keamanan di sisi regulasi, dan kebutuhan identitas serta kebebasan bereskpresi dalam budaya suporter.
Sebuah pertaruhan antara menjaga tradisi ultra yang selama ini membakar semangat pertandingan, melawan tuntutan profesionalisme dan kontrol yang mulai meredefinisi keseluruhan atmosfer Serie A.