RADARCIREBON.TV- Manchester United tengah menghadapi kenyataan pahit di akhir Agustus 2025, manajer Ruben Amorim secara terbuka mengakui bahwa timnya belum siap untuk bersaing di kompetisi Eropa, khususnya Liga Champions.
Pembicaraan ini bukan sekadar retorika, melainkan pengakuan jujur atas kondisi internal dan kebutuhan mendesak untuk membangun kembali fondasi tim.
Kesempatan dan Beban, Tanpa Kompetisi Eropa
Setelah musim 2024-25 yang penuh kegagalan menyelesaikan musim Premier League di posisi ke-15 (terburuk sejak era Premier League) dan gagal meraih tiket Eropa usai kalah 1-0 di final Europa League, MU menghindari beban jadwal Eropa di musim berikutnya.
Baca Juga:Sir Alex Ferguson Puji Empat Pelatih Ternama, Tiga Masih Sukses di Premier LeaguePeluang Emas di Tengah Tantangan Ekonomi! Daftar Beasiswa S1 hingga S3 yang Masih Dibuka September 2025
Amorim melihat ini sebagai embrio potensi, mengatakan bahwa absen di Liga Champions bisa menjadi keuntungan untuk memfokuskan pembangunan tim.
“Ada sisi positif dari tidak bermain di Eropa, kita bisa fokus tampil lebih baik dan mempersiapkan diri untuk masa depan” katanya, mencerminkan pola pikir jangka panjang.
Fondasi yang Rapuh! Tiap Laga adalah Pelajaran
Amorim menegaskan bahwa tim butuh lebih banyak waktu untuk berkembang “Untuk bermain di Liga Champions dan Premier League, kami perlu waktu membangun sebagai sebuah tim”.
Ia juga mengkritik performa bertahan yang membuat tim gagal menjaga keunggulan, seperti saat kalah unggul lawan Fulham.
Prioritasnya bukan sekadar mempertahankan struktur tim, tetapi menciptakan persaingan internal. Banyak pemain, termasuk Kobbie Mainoo, berkesempatan tampil melalui rotasi di Cup, sehingga memberikan kesempatan berkembang bagi talenta yang belum banyak dimainkan.
~Performa Kontras, Kuat di Eropa, Rapuh di Liga Domestik
Ketika tampil di Liga Europa, MU menunjukkan performa impresif. Mereka menembus final usai kemenangan dramatis atas Lyon (agregat 7-6) dan Athletic Bilbao (agregat 7-1).
Namun, di kompetisi domestik mereka berkutat di zona degradasi, mencerminkan inkonsistensi mendalam.
Baca Juga:Coach Right Soroti Tiga Kelemahan Utama Setelah Kekalahan Telak Dewa United di Pekan Pertama MPL ID S16Trio Muda Man United! Dari Ikon Masa Depan ke Para ‘Anak Buangan’ dalam Sekejap
Amorim mengungkap ketidaknyamanan itu sendiri “Kami merasa lebih nyaman di kompetisi Eropa, pertandingan sangat berbeda secara fisik dan ritme”.
•Kritik, Mandat, dan Kenyataan Akhir Musim
Meskipun menghadapi musim terburuk sejak 1973-74, Board tetap bertahan dengan Amorim memberinya mandat untuk membangun kembali tanpa memandang hasil final Europa League.