RADARCIREBON.TV- Dewa United Esports memulai perjuangannya di Mobile Legends Professional League Indonesia Season 16 (MPL ID S16) dengan hasil yang jauh dari harapan.
Menghadapi juara bertahan ONIC Esports, pertandingan pembuka menjadi momen kelam, kekalahan dua game langsung (0-2) yang membuka mata bahwa masih banyak PR besar harus dituntaskan.
Debut yang Mengecewakan
Pada Jumat (22 Agustus 2025), Dewa United dengan susunan pemain seperti Markkk, Maybeee, Octa, Muezza, dan Vanz, bertarung dengan semangat di XO Hall MPL Arena.
Baca Juga:Grock Kian Mematikan & Mage Baru Zetian. Meta Anyar Mobile Legends Siap Guncang MPL Indonesia Musim IniPush Rank sampai Turnamen! Inilah 5 Pilihan HP Terbaik untuk Main Mobile Legends
Namun tim Landak Kuning terlalu tangguh. ONIC mendominasi game pertama dengan agresivitas dan sejumlah turtles yang berhasil dicuri, menjadikan permainan berakhir cepat pada menit ke-11.
Di game kedua, Dewa United sempat menyulitkan dengan permainan awal yang lebih baik. Namun momentum gagal dipertahankan saat perebutan turtle ketiga, sehingga ONIC kembali menutup laga di menit ke-19.
Evaluasi Coach Right, Tiga Kelemahan Mendasar
Setelah hasil mengecewakan itu, Coach Right, pelatih anyar asal Filipina yang baru ditunjuk untuk membangun kembali mental Anak Dewa, menyoroti tiga aspek kunci yang perlu dibenahi.
1. Fokus dan Mentalitas yang Goyah
Coach Right kembali mengingatkan bahwa “tidak boleh lengah” terhadap lawan sekuat ONIC. Menurutnya, meski menghadapi juara bertahan, tim harus tetap fokus dan siap mental sejak menit pertama.
2. Draft yang Belum Optimal
Analis tim, Aceng, menyampaikan bahwa pemilihan hero seperti Helcurt mid di game pertama tidak efektif menghadapi strategi ONIC.
Meskipun taktik sudah dijajal di scrimmage, hasil nyata di panggung kompetitif belum sesuai harapan, sebuah pelajaran yang harus diserap dan diperbaiki.
3. Eksekusi Objektif yang Luntur
Di game kedua, Dewa United sebenarnya memiliki momentum bagus. Namun saat script penting seperti turtle dan lord diperebutkan, ONIC tampil lebih disiplin dan eksekusi tim lebih rapi, yang pada akhirnya membalikkan situasi. Hal ini menunjukkan bahwa ketajaman dan koordinasi pada titik krusial harus diperbaiki.
•Tantangan dan Langkah Ke Depan
Baca Juga:Tak Kenal Waktu, Maman Abdurrahman Dari Trauma Cedera hingga Legenda Usia 43 TahunPersib Bandung Resmi Rekrut ‘The Professor’ & Bek Senior Italia, Ambisi Besar Menuju Kompetisi Domestik Asia
Coach Right sendiri merupakan sosok berpengalaman yang sebelumnya sukses menukangi ONIC x Nine Lives di MDL Filipina.