Pembatalan mendadak ini bukan sekadar tantangan teknis atau logistik, namun juga menyentuh reputasi lembaga dan perencanaan strategis PSSI.
Erick Thohir, sebagai tokoh yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, menekankan bahwa penjadwalan uji coba internasional tidak hanya soal pertandingan, tapi juga diplomasi olahraga dan profesionalisme antar-negara.
“Kuwait telah mempunyai agenda hitam di atas putih, namun mereka memilih opsi lain secara tiba-tiba,” ungkap Erick dengan nada kekecewaan yang jelas.
Baca Juga:Bukan Lagi Kuwait, Timnas Indonesia Dapat Lawan Pengganti di FIFA MatchdayGagal Uji Coba Kontra Kuwait, Erick Thohir Curiga Ada Sabotase dan Bawa Masalah ke AFC
Situasi ini memaksa PSSI untuk mencari solusi cepat, evaluasi prosedural, dan menegaskan bahwa komitmen resmi antar federasi harus dihormati untuk menjaga kepercayaan bersama.
•Harapan Kemenangan Persiapan dan Solidaritas Antar Federasi
Bagi PSSI dan Timnas Indonesia, respons cepat dalam menjawab masalah ini menunjukkan kesiapan dan ketanggapan organisasi di tengah tekanan waktu.
Langkah mengajak Chinese Taipei bukan hanya soal mengganti pertandingan yang batal, tetapi juga sinyal positif bahwa kerja sama sepak bola Asia tetap solid dan adaptif.
Sebagaimana disebutkan, Erick Thohir menegaskan bahwa “dengan waktu yang sangat sempit, saya juga berterima kasih ada negara yang ingin membantu kita untuk persiapan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.”
Kesimpulan
Kasus pembatalan laga uji coba oleh Kuwait menjadi ujian ketahanan PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Selain menyampaikan laporan kepada AFC, PSSI juga telah mengambil langkah cepat untuk menjaga ritme persiapan Timnas Indonesia.
Dengan Chinese Taipei mengisi slot uji coba, agenda September masih bisa berjalan dan diharapkan memberi gambaran optimal menjelang tantangan sesungguhnya di putaran keempat.
Erick Thohir juga memperlihatkan sikap tegas dan profesional, bahwa dalam sepak bola internasional, terutama menjelang momentum besar seperti kualifikasi Piala Dunia, dedikasi dan kejelasan komitmen antar-negara menjadi fondasi yang tidak bisa dianggap enteng.