Keberadaan mereka memberikan teknis yang lebih matang dan mental kompetitif di atas lapangan.
Pelita Jaya juga merupakan skuad yang selalu konsisten di empat besar. Mereka bisa menunjukkan stabilitas tinggi dalam performa dan strategi. Dengan atau tanpa pemain asing, mereka membuktikan kualitas klub dan tradisi sebagai tim papan atas.
Sementara itu, Hangtuah Jakarta adalah nama yang mulai gemilang musim ini. Pada IBL musim reguler, Hangtuah memang mengalami kebangkitan di bawah asuhan pelatih Widayat Wahyu Jati.
Baca Juga:Terduga Pelaku Edit Foto Asusila AI Tidak Ada Kaitan Dengan Tim Basket – VideoTarget Tinggi Perbasi, Timnas Basket Indonesia Incar Medali SEA Games 2025 dan Tiket Kualifikasi Olimpiade
Pelatih yang punya panggilan akrab Coach Cacing itu berhasil membawa Hangtuah menembus babak playoff di tahun pertama kepelatihan satu musim penuh.
Bersama dengan RANS Simba Bogor dan Kesatria Bengawan Solo, Hangtuah menjadi tim yang mulai diperhitungkan kekuatannya untuk meramaikan persaingan gelar juara.
Kebangkitan itu menunjukkan regenerasi yang menjanjikan, memberikan sinyal kuat bahwa kekuatan basket nasional kini lebih berenergi.
Yang tak kalah berbeda adalah Dewa United Banten. Juara IBL 2025 mengambil keputusan berani, yaitu menurunkan mayoritas pemain muda dengan hanya menyisakan Dio Tirta Saputra sebagai pemain inti dari Dewa United di musim reguler.
Manajemen sengaja mengistirahatkan nama besar seperti Arki Dikania Wisnu, Hardianus, dan Kaleb Ramot Gemilang, dan Rio Disi.
Manajer Dewa United Banten Zaki Iskandar menegaskan bahwa keputusan ini adalah strategi jangka panjang untuk regenerasi pemain Dewa United.
Kini strategi manajemen klub juara IBL 2025 sepertinya mulai terlihat hasilnya, dengan Dewa United berhasil melaju ke babak final untuk menantang lawan berat, Satria Muda.
Baca Juga:Kai Havertz Cedera Usai Lawan Manchester United, Arsenal Kehilangan Dua Penyerang, Siapa Penggantinya?De Gea Bisa Bertemu Lagi dengan Viktor Lindelof Jika Fiorentina Sepakat
Para pemain muda Dewa United Banten ini menunjukkan kualitas mereka ketika mengalahkan tim sekelas Pelita Jaya dengan pemain-pemain langganan Timnas Basket Indonesia dengan skor akhir 71-63. Tertinggal hampir sepanjang laga dan defisit mencapai 12 angka, Dewa United berhasil membalikkan keadaan di kuarter keempat dan keluar sebagai pemenang.
Kini, pemain muda Dewa United harus menghadapi tantangan berat lainnya untuk melawan para pemain senior yang sudah terbiasa dan bermental juara dalam skuad Satria Muda.
Selain kualitas tim. Turnamen IBL All Indonesian 2025 menunjukkan bahwa para pebasket lokal bisa memiliki performa yang bisa bersaing dengan para pemain naturalisasi, atau pemain asing sekalipun.