Pada mini turnamen ini, pemain lokal bisa mencetak sampai 29 poin. Menyentuh angka 17 sampai 20 poin juga jadi hal yang banyak ditemui dalam setiap pertandingan IBL All Indonesian 2025. Para pebasket lokal dapat bermain lebih agresif, dan tajam.
Kualitas ini sungguh jauh berbeda dengan yang terlihat di IBL musim reguler, di mana setiap tim memberikan panggung paling luas kepada pemain asing untuk menentukan arah permainan.
Sementara para pemain lokal sebagian besar hanya diposisikan sebagai pelengkap, pemain cadangan, atau pemain pengganti di sisa menit-menit akhir pertandingan.
Baca Juga:Terduga Pelaku Edit Foto Asusila AI Tidak Ada Kaitan Dengan Tim Basket – VideoTarget Tinggi Perbasi, Timnas Basket Indonesia Incar Medali SEA Games 2025 dan Tiket Kualifikasi Olimpiade
Sehingga, para pebasket asli Indonesia negituy kesulitan untuk mengembangkan kemampuannya di IBL musim reguler.
Ya, betul memang atmosfer dan industri bola basket Indonesia mulai meningkat dibandingkan dari beberapa tahun sebelumnya.
Kini juga lebih banyak basis penggemar, fanatisme baru di setiap laga kandang. Tetapi perlu juga menyeimbangkan pengembangan kualitas pebasket lokal guna menunjang prestasi Tim Nasional Basket Indonesia pada level internasional.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Perbasi yang baru memantau para pebasket lokal untuk keperluan kompetisi level Asia Tenggara di ajang IBL All Indonesian 2025, bukan di IBL musim reguler. Karena terbatasnya pilihan pemain lokal yang bisa dilihat, IBL musim reguler menjadi panggung slam dunk para mantan pemain NBA.