Kasus korupsi pembangunan Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cirebon akan terus dikembangkan, terutama untuk menelusuri potensi tersangka lain yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp26 miliar.
Setelah resmi menetapkan enam orang tersangka kasus korupsi Gedung Setda Kota Cirebon, Kejaksaan Negeri Kota Cirebon tidak menutup kemungkinan akan mencari dan mengembangkan kasus tersebut. Hal ini dilakukan untuk menggali potensi tersangka lain yang terlibat merugikan negara hingga Rp26 miliar.
Pembangunan Gedung Setda yang kontraknya pada tahun 2016 hingga 2018 diketahui tidak sesuai spesifikasi atau desain RAB (Rencana Anggaran Biaya). Hal ini terjadi karena adanya pengurangan kualitas konstruksi hingga membuat kondisi gedung Setda mengkhawatirkan.
Baca Juga:Pemkab Cirebon Apresiasi Wajib Pajak Teladan – Video6 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Setda – Video
Saat ini, sejumlah titik kondisi Gedung Setda mengalami kerusakan, seperti di lantai 8, area aula, dan area olahraga, serta bagian lain yang telantar dan tidak difungsikan untuk kegiatan kantor. Namun, di bagian lain, gedung dianggap masih aman digunakan untuk kantor pemerintahan, hanya saja perlu perbaikan pada struktur bangunan.
Sementara itu, Pemerintah Kota Cirebon akan menunggu proses anggaran bantuan gubernur untuk memperbaiki Gedung Setda, dengan nilai anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp11 sampai Rp18 miliar lebih.