Program Korea Art and Culture Education Service (KACES) kembali dilaksanakan di Kota Cirebon dengan menghadirkan metode pembelajaran berbasis seni dan budaya. Program ini dinilai mampu membuat suasana belajar lebih menyenangkan, kontekstual, sekaligus mendorong kreativitas guru maupun siswa.
Selama beberapa hari pelaksanaan, para guru di Kota Cirebon mendapat pengalaman baru tentang bagaimana menggabungkan seni budaya ke dalam berbagai mata pelajaran. Melalui metode Artis Box, siswa diajak mengeksplorasi benda-benda sederhana yang kemudian dikaitkan dengan materi pelajaran.
Metode ini tidak hanya diterapkan pada mata pelajaran seni dan budaya, tetapi juga merambah ke pelajaran Matematika, IPA, IPS, hingga Bahasa Inggris. Hasilnya, baik siswa maupun guru tampak antusias dengan pendekatan baru ini.
Baca Juga:Effendi Edo Dengarkan Keluhan Warga Lewat Sapa Warga – VideoRW 9 Angkat Isu Sampah Kopi Luhur di Pekan Raya Jagasatru – Video
Tahun lalu, Program Korea Art and Culture Education Service (KACES) masih terbatas pada penguatan seni dan budaya, namun tahun ini, cakupan diperluas dengan melibatkan guru lintas mata pelajaran. Dengan cara ini, pembelajaran diharapkan lebih relevan, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa.
Meskipun demikian, tantangan tetap ada. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan tidak malas menyiapkan perangkat pembelajaran. Selain itu, perlu strategi untuk mengimbaskan metode ini kepada guru-guru lain agar manfaatnya lebih luas.
Harapannya, dalam satu hingga dua tahun ke depan, metode ini bisa menjadi pendekatan matang yang terintegrasi dengan kurikulum, selaras dengan visi Kementerian Pendidikan tentang pembelajaran yang mendalam, joyful, dan meaningful.