Suasana mencekam mewarnai aksi unjuk rasa yang terjadi di Majalengka pada Sabtu sore. Jalan KH. Abdul Halim ditutup total setelah demonstran melakukan aksi bakar ban dan saling lempar botol. Massa menuntut keadilan salah satunya tewasnya seorang driver ojek online dan menolak kenaikan gaji serta tunjangan DPR.
Gelombang aksi unjuk rasa terus meluas ke berbagai daerah, termasuk di Majalengka pada Senin sore. Suasana semakin mencekam dengan aksi pembakaran ban dan saling lempar botol, sehingga Jalan KH. Abdul Halim ditutup total oleh pihak berwenang demi keamanan.
Dalam orasinya, para demonstran menyampaikan berbagai bentuk kekecewaan. Mereka menyoroti kebijakan kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI, serta menuntut pertanggungjawaban atas tewasnya seorang driver ojek online di Jakarta yang terlindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob dalam aksi sebelumnya.
Baca Juga:Sanggar Pringgadhing Hidupkan Gamelan Dengan Gitar Pelog – VideoKondisi Gedung DPRD Kota Cirebon Rusak Berat – Video
Kericuhan makin tak terhindarkan. Meski petugas keamanan berusaha menghadang, massa terus mendesak hingga akhirnya para anggota DPRD ditarik paksa untuk duduk bersama mereka di jalan dalam upaya menyuarakan tuntutan secara langsung.
Di tengah penyampaian aspirasi dari berbagai kalangan, kejadian unik terjadi di Majalengka. Para anggota dewan dipaksa oleh massa untuk memborong dagangan pelaku UMKM di sekitar lokasi, terutama para penjual es, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap ekonomi rakyat kecil.