Liverpool kini bersorak dengan rekrutan termahal mereka, berharap Isak bisa jadi pembeda di perebutan gelar. Newcastle, meski mendapat uang segunung, harus menjawab pertanyaan pahit: bagaimana caranya mengganti mesin gol yang baru saja mereka jual dengan setengah terpaksa?
Untuk Isak sendiri, satu hal jelas: ia sudah mendapatkan apa yang diinginkan. Tapi dengan label 125 juta Paun di pundaknya, ujian sesungguhnya baru saja dimulai. Di Anfield, para legenda tidak lahir dari drama transfer, melainkan dari gol, gol, dan gol lagi.
Dan jika ia gagal? Ya, mungkin kita akan kembali menyaksikan opera sabun lainnya, kali ini dengan Isak sebagai aktor utama di panggung kegagalan.