Angka kasus DBD di Kota Cirebon pada tahun ini naik drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hingga pekan ketiga Agustus, kasus yang tercatat sebanyak 1.170 kasus. Naiknya kasus DBD ini salah satunya diakibatkan oleh banjir rob yang terjadi pada beberapa waktu lalu.
Kota Cirebon kini mendapatkan ancaman serius dari penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD yang kini kasusnya terus naik bahkan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan kasus pada tahun sebelumnya.
Dinas Kesehatan Kota Cirebon mencatat hingga pekan ketiga Agustus 2025, angka kasus DBD di Kota Cirebon menyentuh angka 1.170 dengan 6 kasus kematian. Jumlah ini tentu berbeda jauh jika dibandingkan dengan tahun 2024 di mana hanya mencapai 597 kasus, serta tahun 2023 hanya 231 kasus.
Baca Juga:SPPG Kec. Gegesik Mulai Distribusikan Makan Bergizi Gratis – VideoPemkab Cirebon Jamin Aman Untuk Investasi Pasca Demo – Video
Kelurahan Kalijaga menjadi penyumbang kasus tertinggi dengan 149 kasus, sedangkan Pegambiran 117 kasus, dan Kesunean sebanyak 91 kasus. Jika berdasarkan kecamatan, Harjamukti menjadi kecamatan yang memiliki jumlah kasus DBD tertinggi dengan 365 kasus.
Menurut Sulfianty Irfan selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Cirebon mengungkapkan bahwa menanjaknya angka kasus DBD ini diakibatkan oleh lingkungan, perubahan iklim, hingga peristiwa banjir rob yang terjadi pada beberapa waktu lalu.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungannya, salah satunya dengan rutin melaksanakan kegiatan kerja bakti di tingkat RT dan RW.