RADARCIREBON.TV Nama Riza Chalid, pengusaha kaya raya yang kerap dijuluki The Gasoline Godfather, kembali menjadi sorotan publik setelah mencuatnya kasus dugaan korupsi minyak mentah Pertamina tahun 2025.
Bahkan, namanya juga disebut-sebut secara terang-terangan oleh tiga menteri ekonomi Prabowo sebagai mafia migas saat terjadi demonstrasi besar-besaran belum lama ini.
Riza, yang dikenal sebagai pemain kawakan dalam bisnis perdagangan minyak, sudah resmi berstatus buronan Kejaksaan Agung (Kejagung). Ia ditetapkan sebagai tersangka bersama putranya, Muhammad Kerry Adrianto.
Baca Juga:Kondisi Rumah Uya Kuya Usai Dijarah Aksi Demo Oleh WargaBegini Kondisi Gedung DPRD Kabupaten Cirebon Usai Aksi Demo
Nama lain yang terseret dalam kasus ini adalah Dimas Werhaspati sebagai Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus PT Jenggala Maritim serta Gading Ramadhan Joedo sebagai komisaris PT Orbit Terminal Merak. Perusahaan-perusahaan ini adalah milik Riza.
Dengan julukan The Gasoline Godfather, dari mana saja sumber kekayaan Riza Chalid? Berikut informasinya.
Bisnis Impor Minyak
Sumber utama kekayaan Riza Chalid berasal dari bisnis impor minyak. Ia terafiliasi dengan sejumlah perusahaan energi, di antaranya Global Resources Energy dan Gold Manor.
Berdasarkan laporan media, kedua perusahaan ini pernah menjadi perantara bagi Pertamina Energy Trading Limited (Petral) untuk membeli minyak campuran bernama Zatapi pada tahun 2008.
Saat itu, Petral masih beroperasi sebagai anak usaha Pertamina di Singapura, sebelum akhirnya dibubarkan.
Dalam laporan kajian restrukturisasi Pertamina, Global Energy bahkan tercatat sebagai pemasok terbesar minyak mentah ke Pertamina Energy Services Ltd dengan kontribusi hingga 33,3 persen.
Menurut data dari Antara, nilai transaksi bisnis minyak yang dikendalikan Riza diperkirakan mencapai US$ 30 miliar per tahun.
Baca Juga:Siapa Saja 5 Anggota DPR Dinonaktifkan Oleh Partai Politik? Berikut Nama AnggotanyaPolisi Menembakkan Gas Air Mata di Area Kampus UNISBA dan UNPAS Hingga Memakan Korban
Dari gurita bisnis ini, kekayaannya ditaksir mencapai US$ 415 juta, menempatkannya di posisi ke-88 dalam daftar orang terkaya dunia versi Globe Asia 2015.
2. Diversifikasi Usaha ke Berbagai Sektor
Selain di sektor migas, Riza Chalid juga melakukan ekspansi ke berbagai bidang usaha. Portofolionya mencakup ritel mode, perkebunan kelapa sawit, industri minuman, hingga perdagangan minyak bumi.
Beberapa entitas bisnis yang dikaitkan dengannya antara lain Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum di Singapura.
Sementara di Indonesia, ia terafiliasi dengan PT Dwipangga Sakti Prima, PT Navigator Khatulistiwa, dan PT Orbit Terminal Merak.