Upaya memperbaiki kondisi pasar tradisional di Majalengka belum menunjukkan kemajuan. DPRD Majalengka menyebut, rencana revitalisasi belum bisa dijalankan karena belum ada sikap tegas dari bupati terkait penggunaan dana cadangan daerah.
Rencana revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Majalengka belum berjalan karena belum ada keputusan dari bupati. DPRD Majalengka menegaskan, tanpa kepastian soal penggunaan dana cadangan daerah, program tersebut hanya akan menjadi wacana semata.
Ketua Komisi II, Dasim Raden Pamungkas, mengatakan kondisi pasar seperti Cigasong dan Kadipaten sudah memprihatinkan, banyak bangunan rusak, dan tata kelola pasar tidak tertata. Ia juga menyoroti pedagang kaki lima yang berjualan di area parkir dan meminta dinas terkait segera menertibkan.
Baca Juga:Wabup Jigus Resmi Daftar Seleksi Calon Ketua Koni Kab. Cirebon – VideoHUT Ke-24 Partai Demokrat – Video
Selain itu, pihaknya juga menemukan masalah hukum di Pasar Kadipaten, seperti hak guna bangunan yang sudah habis dan praktik sewa-menyewa kios secara ilegal. DPRD mendesak Dinas Perdagangan menindak, karena pemerintah daerah hanya boleh menarik retribusi resmi bukan pungutan tambahan.
Sementara itu, menurut Dasim, revitalisasi pasar ini sangat mendesak untuk menyelamatkan ekonomi rakyat kecil. Tapi jika bupati belum mengambil keputusan soal dana cadangan, rencana ini akan terus jadi wacana tanpa tindakan nyata.