Iket khas Benda Kerep punya cerita sejarah dan makna filosofis. Hal ini membuat iket telah terjual hingga ke mancanegara.
Iket khas Benda Kerep, atau yang umumnya disebut Udeng-Udeng Jawa, merupakan aksesori kepala yang kerap digunakan oleh tokoh-tokoh Islam, khususnya Kiai Pesantren Benda Kerep pada zaman kerajaan. Hal ini kemudian dilestarikan oleh pengrajin hingga saat ini.
Untuk bisa membuat iket, pengrajin mempunyai cerita istimewa di baliknya. Cerita itu dipercayai berasal dari petunjuk leluhur Benda Kerep melalui mimpi. Pasalnya, iket ini hanya menggunakan lem aci sebagai perekat dan pengeras.
Baca Juga:BI Cirebon Pastikan Rupiah Sulit Dipalsukan – VideoOknum ASN Di Kuningan Edarkan Uang Palsu – Video
Tubagus Ridwan, salah satu pengrajin, mengungkapkan bahwa iket mempunyai tiga jenis khas Benda serta satu khas Trusmi. Khas Benda di antaranya, Kutagara, Kiai Ma’sud, dan Kiai Kutagara. Iket khas Benda ini telah dijual hingga ke mancanegara.
Selain menjadi kerajinan dan aksesori khas, iket ini mempunyai makna dakwah pada setiap lipatannya. Bagus mengungkapkan, makna itu mulai dari bahan kain katun yang berukuran satu meter persegi menyiratkan “Papat Lima Pancer”.
Kemudian lipatan itu akan menghasilkan tiga undakan di kanan dan di kiri, yang dimaknai sebagai petunjuk hidup, serta lipatan yang membentuk segitiga yang menyerukan kedamaian.
Iket khas Benda Kerep tidak sekadar aksesori kepala, melainkan simbol warisan budaya dan nilai kehidupan. Keunikan filosofinya membuat kerajinan bertahan dan dicari hingga ke mancanegara.