Statistik gol yang terbatas dan ketidakmampuan untuk menjadi figur dominan di lini depan membuatnya masuk ke dalam daftar kegagalan transfer.
Analisis, Di Mana Letak Kesalahannya?
Dari daftar di atas, beberapa pola kegagalan muncul secara konsisten.
Ekspektasi yang terlalu tinggi tanpa analisis risiko yang memadai. Klub sering membeli nama besar atau pemain muda berbakat tanpa memperhitungkan apakah gaya permainan, kondisi fisik, dan mentalnya cocok dengan tekanan di United.
Kurangnya kesabaran dan adaptasi. MU tampaknya cepat kehilangan kepercayaan pada pemain yang belum langsung tampil maksimal, padahal banyak pemain butuh waktu adaptasi di Liga Premier Inggris.
Baca Juga:Onana Game Over di Manchester United, Ruben Amorim Tak Lagi Percaya: Ini Penyebab Hancurnya Karier Onana di MUDerby Manchester! Jadwal Liga Inggris 2025 Pekan Ini 13-14 September: Manchester City vs Manchester United
Perencanaan jangka panjang yang lemah. Beberapa rekrutan terasa tidak “diukur” untuk proyek jangka panjang klub. Manajemen tampaknya lebih reaktif terhadap tekanan media atau ekspektasi fans, bukan membuat strategi pembangunan roster yang mantap.
Masalah internal dan taktik. Perubahan pelatih dan filosofi permainan juga memberi dampak besar; beberapa pemain tidak sesuai dengan sistem yang diterapkan. Kiper yang tidak cocok, winger yang tidak mendapatkan ruang bergerak, gelandang kreatif yang tidak diberi kebebasan, semua itu berkontribusi terhadap kegagalan.
Kesimpulan
•Pelajaran untuk MU Mendatang
Untuk kembali ke puncak sebagaimana di era Ferguson, Manchester United perlu.
- Menyusun strategi rekrutmen yang jelas, termasuk kriteria fisik, mental, dan taktis yang sesuai dengan visi pelatih dan budaya klub.
- Melakukan evaluasi risiko: bukan hanya melihat harga atau nama, tetapi juga potensi adaptasi pemain terhadap liga, tekanan, lingkungan, dan taktik.
- Memberikan waktu dan dukungan kepada pemain baru untuk beradaptasi, termasuk pelatihan fisik serta mental, agar mereka tidak terburu-buru dinilai gagal.
- Konsistensi pelatih dan filosofi permainan akan membantu pemain beradaptasi lebih cepat dan memberikan kejelasan mengenai peran setiap anggota skuad.
Jika MU dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah dibuat, memperkuat struktur internal mereka, dan mengedepankan analisis yang matang dalam setiap transfer, bukan tidak mungkin Setan Merah kembali membangun fondasi untuk merengkuh kejayaan di panggung Premier League dan Eropa.