Mari Kupas Tuntas Peran Gemini AI di Dunia Kripto, Bukan Sekadar Robot Trading

Gemini AI
Ilustrasi Kripto (Foto By AI)
0 Komentar

Namun, Gemini tidak dirancang untuk menggantikan peran trader sepenuhnya. Ia hanya membantu mengolah informasi dan menghasilkan wawasan yang lebih jelas, sementara keputusan akhir tetap di tangan manusia.

Batasan dan Risiko yang Perlu Diwaspadai

Meskipun Gemini AI dapat melakukan banyak hal, Google mengatakan bahwa itu tidak boleh digunakan untuk perdagangan otomatis atau menyimpan kunci kripto.

Dia hanya bisa melakukan analisis, backtesting, sinyal, dan pemberitahuan. Untuk menghindari ancaman keamanan, jika API bursa terhubung, akses harus dikontrol dengan hati-hati. Selain itu, data pasar real-time tidak disiarkan oleh Gemini Flash 2.5 yang digunakan untuk uji coba.

Baca Juga:Jadwal Kick-off dan Live Streaming Persela Lamongan vs Deltras Liga 2 Championship 2025Malam Ini! Jadwal Pertandingan Verona vs Cremonese Liga Italia 2025: Bisakah Emil Emiliano Menang Lagi?

Artinya, wawasan yang dihasilkan AI tetap perlu diverifikasi dengan grafik langsung atau sumber terpercaya sebelum digunakan untuk mengambil keputusan trading. Crypto dikenal sebagai pasar dengan volatilitas tinggi.

Kesalahan membaca sinyal atau bergantung sepenuhnya pada AI bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, trader disarankan tetap melakukan riset mandiri dan berhati-hati dalam mengelola risiko.

Korea Selatan Perketat Aturan Pinjaman Kripto

Sebebelumnya, Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan (FSC) resmi mengumumkan pedoman baru terkait pinjaman kripto pada 5 September 2025. Aturan ini ditujukan untuk menekan praktik berisiko, meningkatkan perlindungan investor, sekaligus menjaga stabilitas pasar keuangan digital di dalam negeri.

Dikutip dari coinmarketcap, Minggu (7/9/2025), langkah ini lahir dari kekhawatiran terhadap kerentanan pasar kripto yang kerap memicu pergeseran likuiditas.

Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan berharap, pembatasan leverage, bunga, dan jenis aset yang bisa dipinjamkan akan mengurangi potensi risiko berlebihan.

Dalam kebijakan baru ini, FSC membatasi besaran bunga pinjaman, melarang leverage berlebihan, serta hanya mengizinkan 20 aset kripto teratas untuk dijadikan jaminan. Selain itu, pinjaman yang didanai perusahaan akan diawasi lebih ketat demi melindungi pengguna ritel.

Dengan adanya pembatasan tersebut, regulator memperkirakan akan terjadi penurunan volume pinjaman berimbal hasil tinggi. Namun, hal ini sekaligus membuka jalan bagi minat investor institusional yang membutuhkan kerangka regulasi yang lebih jelas.

Baca Juga:Update Jadwal Pertandingan Bola Malam Ini 15-16 September 2025:Liga 2, ACL dan Serie ASelamat LavAni Navy Dinobatkan Sebagai Sang Juara! Hasil Final Livoli Divisi Utama 2025 Putra

Dampak Jangka Pendek dan Panjang

Dalam jangka pendek, aturan baru diperkirakan menekan volatilitas pasar dengan menghilangkan praktik leverage ekstrem.

0 Komentar