Kerugian Mega di Old Trafford: Bagaimana Kesalahan Transfer Pasca-Ferguson Menghambat Kebangkitan Manchester U

Sepakbola Dunia
Sejumlah pembelian yang dianggap gagal tidak saja menguras dana besar tetapi juga berdampak buruk terhadap performa, moral tim, serta kepercayaan suporter. Foto: Ig manchesterunited/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

4. Andre Onana (Kemistri Gagal di Bawah Mistar)

Onana dibeli dengan harga sekitar 47,2 juta paun sebagai solusi untuk stabilitas kiper di Old Trafford. Sebelumnya ia cukup matang di Inter Milan dan tampil di kompetisi Eropa. Namun, di United, banyak blunder individu serta inkonsistensi dalam distribusi bola. Musim ketiga, Man United memilih menggantinya dengan kiper lain. Di sisi lain, status peminjaman ke Trabzonspor menandakan manajemen sudah kehilangan percaya penuh terhadap performanya.

5. Alexis Sanchez (Superstar yang Kehilangan Sentuhan)

Alexis Sanchez tiba dengan reputasi tinggi dari Arsenal, musim sebelumnya ia mencetak banyak gol dan assists. Manchester United membayar mahal ditukar dengan Henrikh Mkhitaryan ditambah dana, tapi hasilnya jauh dari yang diharapkan.

Dalam 45 pertandingan, kontribusinya hanya 5 gol dan 9 assist. Setelah itu, ia dipinjamkan dan akhirnya dilepas secara gratis ke Inter Milan. Satu contoh klasik dari pembelian mahal yang tak menghasilkan return yang sesuai.

6. Jadon Sancho (Harapan yang Tak Pernah Sepenuhnya Bermakna)

Baca Juga:Apa Itu Prompt & Kenapa Penting untuk Foto Polaroid/Miniatur AIPeluang Beasiswa S1 2026–2027: Jalan Terbuka untuk Raih Pendidikan Tinggi Berkualitas

Sancho dianggap sebagai talenta muda paling bersinar saat ia masih berada di Borussia Dortmund. Manchester United membayar 73 juta paun untuk merekrutnya. Namun, meski memiliki potensi besar, performanya di Old Trafford tidak konsisten, dan ia kesulitan menyesuaikan diri dengan tekanan dan ekspektasi tinggi.

Selama dua musim, hanya mencetak 12 gol di berbagai kompetisi. Sancho kemudian dipinjamkan beberapa kali kembali ke Dortmund, lalu ke klub lain mengindikasikan bahwa ekspektasi awal gagal dipenuhi.

7. Rasmus Hojlund (Investasi Besar, Output Kecil)

Dibeli dengan sekitar 72 juta paun, Hojlund menjadi proyek jangka panjang United untuk membangun kembali lini serang. Namun dalam musim keduanya, hanya mencetak empat gol di liga. Sebuah angka yang sangat rendah mengingat harga dan ekspektasi terhadapnya.

Kemudian klub memutuskan meminjamkannya ke Napoli, termasuk opsi pembelian permanen, pertanda bahwa klub siap mengakui bahwa pasar transfer telah memberikan hasil jauh dari ideal.

8. Mason Mount (Belum Mencapai Ekspektasi Mahal)

Dibeli dari Chelsea seharga 55 juta paun, Mount dianggap sebagai pemain serba bisa yang bisa menambah kreativitas lini tengah United. Namun hingga saat ini, kontribusinya dalam gol dan assist tidak sepadan dengan biaya transfer dan gaji yang diterimanya.

0 Komentar